Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk klinik ekspor, guna mendorong peingkatan ekspor hasil pertanian, perkebunan dan produk UMKM di tengah pendemi COVID-19.

"Kami berharap dengan adanya klinik ekspor ini dapat mendorong perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19 ini," kata Kepala KPPBC Pangkalpinang, Yetti Yulianti di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pembentukkan klinik ekspor ini bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan instansi terkait untuk mempercepat ekspor yang berfokus dalam pengembangan dan pembinaan komoditi unggulan daerah.

Selain itu, klinik ini juga difokuskan pemasaran dan promosi ekspor, pembiayaan ekspor, standardisasi dan sertifikasi produk unggulan daerah, kepabeanan dan logistik, serta transportasi.

"Kami siap mendukung dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pendemi ini," ujarnya.

Menurut dia Bea Cukai Pangkalpinang melalui klinik ekspor ini telah melaksanakan asistensi kepada PT Budi Agri Sejahtera dalam hal persiapan dan pelaksanaan ekspor perdana 10 ribu ton cangkang sawit ke Jepang.

Selain itu, tim ini menggencarkan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat petani, UMKM dan pelaku usaha kecil lainnya, agar produk khas daerah ini seperti lada putih, karet, sawit, produk kerajinan seperti lidi, makanan olahan dan lainnya dapat bersaing di pasar global.

"Tim klinik ekspor ini memfasilitasi mulai dari registrasi, pemberian modul PEB, tata cara pengisian PEB, pengisian aplikasi seperadik untuk izin muat di luar kawasan pabean, kunjungan perusahaan (Customs Visit Customer), penjelasan prosedur dan tata cara ekspor kepada pelaku usaha," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020