Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan penanaman pohon mangrove di lahan seluas 50 hektar Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, dalam program padat karya penanaman mangrove di Kurau Timur.

"Program padat karya penanaman pohon mangrove ini pertama kali dilaksanakan  di Desa Kurau dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dari COVID -19 yang masih melanda Babel," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, program padat karya di Desa Kurau dikerjakan oleh Kelompok Gempita yang dipimpinn Maliki dinilai sangat baik, sehingga mendapat perhatian serius dari Pemprov Babel.

"Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Gempita ini tidak semata mata mencari uang, akan tetapi kelompok ini sangat mencintai lingkungan, menjaga mangrove agar tetap lestari," ujar Gubernur Erzaldi.

Peran masyarakat sangat diharapkan agar tujuan program padat karya dapat tercapai yaitu, pemulihan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan.

Ini juga menjadi usaha penghijauan di daerah pesisir pantai guna melestarikan lingkungan, sehingga ekosistem pesisir pantai dapat terjaga.

Erzaldi meminta kepada kelompok ini agar secara sukarela menambah luas lahan 10 persen dari lahan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Kami akan bekerjasama dengan masyarakat untuk mendorong hutan mangrove ini agar kita jadikan destinasi wisata berstandarkan nasional. Untuk itu, kepada kelompok Gempita untuk memperhatikan hutan mangrove," ujarnya.

Erzaldi berharap, agar kawasan hutan mangrove ini selalu indah dan menarik minat wisatawan, pihaknya berharap untuk dijaga kebersihannya serta bebas dari sampah plastik.

Di kesempatan yang sama Gubernur Babel menegaskan, agar masyarakat Kurau dapat mengelola Pulau Ketawai menjadi destinasi wisata dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Marwan mengatakan, di penghujung tahun, pihaknya mendapatkan jatah 500 ha, melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung  (BPDASHL) untuk Bangka dan Belitung.

Di Pulau Bangka untuk Bateng 155 ha dan Basel  95 ha, sedangkan Pulau Belitung 250 ha. Untuk kabupaten Belitung 50 ha dan Beltim 200 ha,"  ujarnya.

Setiap orang yang terlibat mengolah keseluruhan program padat karya penanaman pohon mangrove mendapatkan upah harian dengan menggunakan dana padat karya sebesar Rp 1,3 miliar rupiah .

"Kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelompok padat karya dengan rincian jumlah 35 kelompok dan jumlah anggota sebanyak 740 orang, upah dibayar melalui tabungan mereka masing–masing," ujarnya.

Harapannya, melalui penanaman pohon mangrove, pantai di Babel dapat terhindar dari erosi, tsunami, selain itu, dengan ekosistem yang sehat lokasi pohon mangrove dapat dijadikan habitat  kembang biak udang, kepiting, dan ikan.

Turut hadir dalam kegiatan ini bersama Gubernur Erzadi Rosman, Kepala BPDASHL Provinsi Kepulauan Babel, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Babel, Camat Koba, Kades Kurau, serta masyarakat setempat.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020