Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melatih 60 pelaku UMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar mereka mampu meningkatkan akses pasar produk berbasis ekspor di tengah pendemi COVID-19.
"Kegiatan pelatihan hari ini juga untuk memotivasi kaum muda menjadi seorang wirausaha yang berdaya saing di pasar global," kata Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim di Pangkal Pinang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan kewirausahaan dalam rangka peningkatan akses pasar berbasis ekspor dan pelatihan strategi penguatan bisnis wirausaha ini diikuti 60 peserta UMKM dari Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Kota Pangkal Pinang.
"Peserta ini kita dibekali dengan materi mengenai tata kelola ekspor dan juga pemasaran secara digital, agar mereka mampu meningkatkan pemasaran produk yang lebih luas," ujarnya.
Menurut dia, saat ini jumlah wirausaha rendah atau masih sekitar 3,3 persen. Kementerian Koperasi dan UKM, kata dia, menargetkan pada 2024 bisa tumbuh menjadi 3,9 persen atau setidaknya ada pertumbuhan 500 wirausaha setiap tahunnya.
"Potensi wirausaha muda yang paling produktif ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu saat ini selalu dikembangkan upaya untuk mengubah mindset generasi muda di masa sekarang," katanya.
Ia berharap lulusan perguruan tinggi tidak lagi berorientasi mencari pekerjaan namun sebaliknya, berorientasi menciptakan lapangan kerja dengan menjadi seorang wirausaha.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia pelaku UMKM muda dalam menjalankan usahanya, baik dari aspek manajemen produk, organisasi, keuangan, serta pemasaran agar produk UMKM mampu bersaing di pasar global," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kegiatan pelatihan hari ini juga untuk memotivasi kaum muda menjadi seorang wirausaha yang berdaya saing di pasar global," kata Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim di Pangkal Pinang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan kewirausahaan dalam rangka peningkatan akses pasar berbasis ekspor dan pelatihan strategi penguatan bisnis wirausaha ini diikuti 60 peserta UMKM dari Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Kota Pangkal Pinang.
"Peserta ini kita dibekali dengan materi mengenai tata kelola ekspor dan juga pemasaran secara digital, agar mereka mampu meningkatkan pemasaran produk yang lebih luas," ujarnya.
Menurut dia, saat ini jumlah wirausaha rendah atau masih sekitar 3,3 persen. Kementerian Koperasi dan UKM, kata dia, menargetkan pada 2024 bisa tumbuh menjadi 3,9 persen atau setidaknya ada pertumbuhan 500 wirausaha setiap tahunnya.
"Potensi wirausaha muda yang paling produktif ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu saat ini selalu dikembangkan upaya untuk mengubah mindset generasi muda di masa sekarang," katanya.
Ia berharap lulusan perguruan tinggi tidak lagi berorientasi mencari pekerjaan namun sebaliknya, berorientasi menciptakan lapangan kerja dengan menjadi seorang wirausaha.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia pelaku UMKM muda dalam menjalankan usahanya, baik dari aspek manajemen produk, organisasi, keuangan, serta pemasaran agar produk UMKM mampu bersaing di pasar global," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020