Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama perwakilan pemuka seluruh agama yang ada di daerah itu mendeklarasikan Pilkada 2020 damai.

"Kami harapkan kegiatan ini bisa ikut mendukung upaya bersama dalam menciptakan kampanye sejuk dan damai sehingga Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat 2020 berjalan kondusif, aman, nyaman, dan sehat," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Barat, Rio Febri Fahlevi di Mentok, Jumat.

Deklarasi damai yang digelar di Kantor Sekretariat Bawaslu Bangka Barat tersebut dihadiri perwakilan pemuka seluruh agama, MUI, tokoh Muhammadiyah, NU, dan sejumlah pengurus organisasi.

Dalam kegiatan itu, para peserta mendeklarasikan beberapa kesepakatan, antara lain mewujudkan Pilkada langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta menolak dan melawan politik uang.

Selanjutnya, melawan politik yang menjurus pada penghinaan terhadap seseorang, agama, suku, ras, golongan pasangan calon dan menghasut atau upaya melakukan adu domba.

"Para peserta juga menyepakati untuk bersama-sama melawan intimidasi, ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks, serta mendukung Bawaslu Kabupaten Bangka Barat untuk melakukan pengawasan dan sosialisasi terkait larangan kampanye di tempat ibadah," katanya.

Pada kesempatan itu, Rio Febri juga menekankan agar masyarakat berhati-hati dalam menerima bingkisan dari pasangan peserta dan dapat membedakan bantuan yang diberikan berupa bantuan sosial atau masuk dalam kategori politik uang.

"Ada perbedaan antara bansos dengan politik uang, bantuan sosial merupakan program pemerintah dan diberikan kepada warga yang sudah terdata," katanya.

Sedangkan politik uang, menurut dia, biasanya dilakukan oleh pasangan peserta atau tim sukses dengan memberikan bantuan yang bersifat konsumtif dan ada pola ajakan untuk mengarahkan warga memilih salah satu pasangan.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020