"Dalam suasana menjelang Pilkada 9 Desember 2020, mari kita tunjukkan sikap kebersamaan, persatuan dan tetap menjunjung kebhinekaan meskipun berbeda pilihan," kata Sahirman Jumli di Mentok, Sabtu.
Menurut dia, perbedaan merupakan sebuah perekat untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara dalam upaya menjaga kamtibmas yang kondusif, aman dan terkendali.
"Bina hubungan baik dan silaturahim untuk mencegah dan menyelesaikan gesekan dan potensi konflik di tengah masyarakat," katanya.
Ia juga mengajak untuk meningkatkan kesadaran, partisipasi, semangat patriotisme guna mewujudkan persatuan, kesatuan, makmur dan beradab.
Dia berharap masyarakat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bersama-sama menunjukkan semangat patriotisme dengan memperkuat komitmen hidup rukun.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Barat Muhammad Toha juga mengajak masyarakat untuk sadar dan paham arti penting kebhinekaan sebagai pemersatu bangsa yang taat kepada Tuhan dan menjalankan Pancasila sebagai dasar negara.
Menurut dia, para pemuka agama dan tokoh masyarakat selama ini sudah terbukti selalu menjunjung tinggi keutuhan NKRI, berani menolak sikap antipluralisme dan anarkisme serta memelihara suasana tetap aman dan kondusif.
Kebhinekaan dalam ragam suku, agama, ras dan bahasa di Bangka Barat selama ini berjalan dengan baik dan penuh toleransi, tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang damai dan saling menghormati.
"Kita harus terus merawat dengan membangun komunikasi antarumat melalui Forum Pembauran Kebangsaan yang sudah dibentuk Pemkab Bangka Barat," katanya.
