Koba, Babel (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan keterampilan bahasa isyarat bagi guru yang mengajar di sekolah luar biasa (SLB), untuk memudahkan berkomunikasi dengan anak didik.
"Keterampilan bahasa isyarat guru SLB kita tingkatkan melalui kegiatan workshop untuk mendukung tercapainya inklusi sosial melalui jalur pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah Pangihutan Sihombing di Koba, Rabu.
Ia berharap melalui lokakarya bahasa isyarat, guru SLB dan PAUD memiliki kompetensi dasar untuk menangani anak berkebutuhan khusus (ABK).
Setelah mengikuti lokakarya, ujarnya, para guru dapat menyampaikan kemampuan kepada teman dan masyarakat di sekitar sekolah terkait dengan penggunaan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan anak atau masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam berbicara.
Bunda PAUD Bangka Tengah Eva Pidia Sari mengharapkan para guru mampu memberikan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan ABK, sehingga pendidikan yang setara dan menyeluruh dapat terwujud di daerah setempat.
Saat ini, terdata 74 ABK tersebar di 35 lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Bangka Tengah.
"Bahasa isyarat sendiri merupakan bentuk komunikasi yang mengandalkan gerakan tangan, ekspresi wajah, bahasa tubuh, serta gerak bibir," ujarnya.
Peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan bahasa isyarat, kata dia, penting untuk mendorong keterlibatan para pendidik PAUD dalam mendukung pembelajaran inklusif.
“Kami mengajak para Bunda PAUD di Bangka Tengah untuk terlibat langsung karena saat ini sistem pembelajaran sudah bersifat inklusi, termasuk di tingkat PAUD yang juga memiliki peserta didik ABK,” ujarnya.