Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggaungkan kampanye "stop boros pangan", guna mendorong masyarakat lebih bijak memanfaat bahan kebutuhan pokok dan mengurangi sampah pangan di daerah itu.

“Kampanye ini selain menjaga ketersediaan pangan juga untuk mengurangi jumlah sampah pangan di Indonesia yang mencapai 300 kilogram per tahun per orang,” kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kepulauan Babel, Toni Batubara di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan kampanye "Food Loss and Waste" atau stop boros pangan ini  pada sampah pangan yang masih dalam bentuk pangan mentah. Contohnya, penanganan sayur yang kurang tepat, penyimpanannya, dan pilihan belanja yang terlalu banyak.

"Food waste merupakan sampah pangan yang sudah dikonsumsi, misal sisa nasi, sayur dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia setiap orang harus bisa mengukur porsi makan masing-masing sehingga, pangan yang seharusnya masih bisa dikonsumsi tidak terbuang dan busuk di tempat sampah. Sasaran dari kampanye ini adalah ibu-ibu yang notabene adalah orang yang dominan dalam mengatur pangan keluarga sehari-hari.

“Intinya jangan boros dan jangan malu ataupun gengsi untuk makan sampai habis. Makanlah secukupnya dan belilah sayur seperlunya. Terutama ibu-ibu, harus bijak dalam mengelola pangan sehari-hari,” katanya.

Sekda Kabupaten Bangka Tengah, Sugianto berharap kampanye seperti lebih sering diselenggarakan dan dapat disosialisasikan ke masyarakat luas.

“Saya berharap kebiasaan mengonsumsi pangan secukupnya dapat menjadi habit di masyarakat kita. Makan jangan mubazir, dan mulailah dari diri sendiri. Semoga acara ini membawa kepada budaya yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama kita dan dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020