Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra meminta warga yang menunggu hasil tes usap untuk isolasi mandiri di rumah sebelum hasilnya keluar dari laboratorium guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Saya minta masyarakat yang masih menunggu hasil tes usap baik yang swab pertama dan kedua untuk isolasi mandiri sampai hasil tes usap dari laboratorium tersebut keluar," katanya di Sungailiat, Jumat.
Dia mengatakan hasil tes usap dari laboratorium saat ini memakan waktu kurang lebih satu minggu karena jumlah antrean cukup banyak berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bangka Belitung.
"Kita khawatirkan jika tidak isolasi mandiri sementara yang bersangkutan diketahui positif akan terjadi penyebaran virus corona yang cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan lamanya keluar hasil tes usap dari laboratorium diduga menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kasus COVID-19 karena jika ada warga yang melakukan "swab" dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan sudah melakukan aktivitas bepergian maka kondisi seperti ini yang dapat berdampak buruk.
"Faktor lainnya yang sering dilihat, masih rendahnya sebagian masyarakat menerapkan ajuran protokol kesehatan padahal diketahui penerapan prokes sangat penting mencegah dan memutus COVID-19," katanya.
Lamanya hasil swab dari laboratorium, kata dia, hendaknya dimaklumi mengingat sampai saat ini hanya ada di provinsi yang terdapat fasilitas uji laboratorium untuk tes usap.
"Mudah-mudahan rencana bantuan peralatan PCR dari pemerintah pusat segera terealisasi sehingga uji lab tes usap dapat dilakukan sendiri dengan waktu yang lebih cepat," katanya.
Berdasarkan data informasi COVID-19 Kabupaten Bangka, sampai Jumat ini tercatat 690 warga terkonfirmasi positif COVID-19, 562 orang sudah sembuh, 112 orang masih menjalani perawatan kesehatan atau karantina dan enam orang terpapar COVID-19 dinyatakan meninggal dunia, demikian Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saya minta masyarakat yang masih menunggu hasil tes usap baik yang swab pertama dan kedua untuk isolasi mandiri sampai hasil tes usap dari laboratorium tersebut keluar," katanya di Sungailiat, Jumat.
Dia mengatakan hasil tes usap dari laboratorium saat ini memakan waktu kurang lebih satu minggu karena jumlah antrean cukup banyak berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bangka Belitung.
"Kita khawatirkan jika tidak isolasi mandiri sementara yang bersangkutan diketahui positif akan terjadi penyebaran virus corona yang cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan lamanya keluar hasil tes usap dari laboratorium diduga menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kasus COVID-19 karena jika ada warga yang melakukan "swab" dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan sudah melakukan aktivitas bepergian maka kondisi seperti ini yang dapat berdampak buruk.
"Faktor lainnya yang sering dilihat, masih rendahnya sebagian masyarakat menerapkan ajuran protokol kesehatan padahal diketahui penerapan prokes sangat penting mencegah dan memutus COVID-19," katanya.
Lamanya hasil swab dari laboratorium, kata dia, hendaknya dimaklumi mengingat sampai saat ini hanya ada di provinsi yang terdapat fasilitas uji laboratorium untuk tes usap.
"Mudah-mudahan rencana bantuan peralatan PCR dari pemerintah pusat segera terealisasi sehingga uji lab tes usap dapat dilakukan sendiri dengan waktu yang lebih cepat," katanya.
Berdasarkan data informasi COVID-19 Kabupaten Bangka, sampai Jumat ini tercatat 690 warga terkonfirmasi positif COVID-19, 562 orang sudah sembuh, 112 orang masih menjalani perawatan kesehatan atau karantina dan enam orang terpapar COVID-19 dinyatakan meninggal dunia, demikian Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021