Toboali, Bangka Selatan, (ANTARA Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta masyarakat mewaspadai malaria dan demam berdarah dengue (DBD).
"Saat musim hujan, banyak penyakit yang mungkin muncul seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), leptospirosis dan juga diare, sehingga masyarakat harus membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mengantisipasi munculnya penyakit tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Hardin di Toboali, Minggu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bangka Selatan pada September 2012 tercatat empat orang positif terkena DBD yaitu di Kecamatan Payung dan Kecamatan Airgegas.
Menurut dia, dengan menjaga kebersihan rumah, dan lingkungan menjadi kunci agar tidak terjangkit penyakit-penyakit tersebut. Jika sudah ada tanda-tanda demam, sebaiknya segera dibawa ke puskesmas terdekat.
Untuk mencegah demam berdarah, maka sebaiknya masyarakat mulai mengubur berbagai barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng atau botol agar tidak menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
"Warga juga disarankan untuk mengganti bak mandi dengan ember yang dilengkapi dengan tutup sehingga lebih mudah dibersihkan," katanya.
Pemberian bubuk abate untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah harus dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi munculnya jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal.
Sedangkan untuk mencegah diare, lanjut dia, masyarakat juga disarankan mencuci dengan menggunakan sabun di air yang mengalir. "Selama ini, masyarakat merasa mencuci tangan dengan air sudah cukup bersih. Padahal, yang baik adalah dengan sabun cuci," katanya.
Selain mencuci tangan menggunakan sabun, Hardin juga meminta masyarakat dan petugas kesehatan untuk memeriksakan kualitas air secara berkala agar mengetahui kandungan bakterinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Saat musim hujan, banyak penyakit yang mungkin muncul seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), leptospirosis dan juga diare, sehingga masyarakat harus membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mengantisipasi munculnya penyakit tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Hardin di Toboali, Minggu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bangka Selatan pada September 2012 tercatat empat orang positif terkena DBD yaitu di Kecamatan Payung dan Kecamatan Airgegas.
Menurut dia, dengan menjaga kebersihan rumah, dan lingkungan menjadi kunci agar tidak terjangkit penyakit-penyakit tersebut. Jika sudah ada tanda-tanda demam, sebaiknya segera dibawa ke puskesmas terdekat.
Untuk mencegah demam berdarah, maka sebaiknya masyarakat mulai mengubur berbagai barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng atau botol agar tidak menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
"Warga juga disarankan untuk mengganti bak mandi dengan ember yang dilengkapi dengan tutup sehingga lebih mudah dibersihkan," katanya.
Pemberian bubuk abate untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah harus dilakukan secara rutin untuk mengantisipasi munculnya jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal.
Sedangkan untuk mencegah diare, lanjut dia, masyarakat juga disarankan mencuci dengan menggunakan sabun di air yang mengalir. "Selama ini, masyarakat merasa mencuci tangan dengan air sudah cukup bersih. Padahal, yang baik adalah dengan sabun cuci," katanya.
Selain mencuci tangan menggunakan sabun, Hardin juga meminta masyarakat dan petugas kesehatan untuk memeriksakan kualitas air secara berkala agar mengetahui kandungan bakterinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012