Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Irinto Tahor meminta masyarakat meningkatkan produksi pertanian untuk menekan inflasi.
"Dengan terus meningkatkan produktifitas pertanian lokal secara perlahan akan memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat setempat tanpa harus dipasok dari luar pulau," katanya di Pangkalpinang, Senin.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga barang yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama atau terus menerus yang mengakibatkan mayarakat kecil akan dirugikan.
Ia mengatakan, inflasi Kota Pangkalpinang tertinggi se-Indonesia, yakni pada September 2012 sebesar 0,74 persen.
Tingginya angka inflasi tersebut terjadi karena sebagian besar kebutuhan pokok dipasok dari luar pulau yaitu Jawa dan Sumatera dan permintaan masyarakat akan berbagai barang tersebut terus menguat, sedangkan perkembangan harga di pasaran tidak menentu dan bahkan terus mengalami peningkatan.
"Secara umum inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi akan enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian," kata Irianto.
Di samping itu, katanya, inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik.
Menurut dia, distribusi pendapatan masyarakat pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Solusi yang lainnya, menurut Irianto, dengan mengurangi ketergantungan dari produk luar daerah dan lebih mengutamakan produksi lokal.
"Memang untuk mengarahkan masyarakat yang sudah terbiasa dimanakan oleh pasokan kebutuhan pokok dari luar pulau tersebut tidahlah mudah, akan tetapi dengan upaya pendekatan dan sosialisasi secara perlahan bisa mengurangi ketergantungan tersebut untuk menekan angka inflasi Pangkalpinang ke depannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Dengan terus meningkatkan produktifitas pertanian lokal secara perlahan akan memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat setempat tanpa harus dipasok dari luar pulau," katanya di Pangkalpinang, Senin.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga barang yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama atau terus menerus yang mengakibatkan mayarakat kecil akan dirugikan.
Ia mengatakan, inflasi Kota Pangkalpinang tertinggi se-Indonesia, yakni pada September 2012 sebesar 0,74 persen.
Tingginya angka inflasi tersebut terjadi karena sebagian besar kebutuhan pokok dipasok dari luar pulau yaitu Jawa dan Sumatera dan permintaan masyarakat akan berbagai barang tersebut terus menguat, sedangkan perkembangan harga di pasaran tidak menentu dan bahkan terus mengalami peningkatan.
"Secara umum inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi akan enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian," kata Irianto.
Di samping itu, katanya, inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik.
Menurut dia, distribusi pendapatan masyarakat pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Solusi yang lainnya, menurut Irianto, dengan mengurangi ketergantungan dari produk luar daerah dan lebih mengutamakan produksi lokal.
"Memang untuk mengarahkan masyarakat yang sudah terbiasa dimanakan oleh pasokan kebutuhan pokok dari luar pulau tersebut tidahlah mudah, akan tetapi dengan upaya pendekatan dan sosialisasi secara perlahan bisa mengurangi ketergantungan tersebut untuk menekan angka inflasi Pangkalpinang ke depannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012