Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap membantu melakukan sosialisasi pentingnya vaksin COVID-19 hingga pelosok untuk menyukseskan program vaksinasi serentak di daerah itu.

"Vaksinasi penting untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dan mengembalikan aktivitas masyarakat, kami siap mengawal agar masyarakat mendapatkan informasi dengan baik dan menyeluruh terkait program vaksinasi COVID-19," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Fedriansah di Mentok, Selasa.

Sebagai tahap awal, beberapa hari lalu dirinya sudah menjalani vaksinasi dua kali bersama sejumlah pejabat Forkopimda Kabupaten Bangka Barat dan para tenaga kesehatan yang mendapatkan suntikan vaksin gelombang pertama.

"Kami sudah menjadi contoh untuk disuntik vaksin gelombang pertama dan vaksin aman, kami juga telah menyampaikan kepada seluruh anggota bersedia divaksin sekaligus ikut berperan aktif dalam sosialisasi vaksin kepada masyarakat," katanya.

Sebagai bentuk peran aktif tersebut, hari ini Puskesmas Jebus telah menggelar sosialisasi kepada seluruh personel Polsek Jebus terkait rencana vaksinasi COVID-19 yang akan dilakukan kepada masyarakat umum di Kecamatan Jebus dan Kecamatan Parittiga yang menjadi wilayah hukum Polsek Jebus.

Kapolsek Jebus Kompol Muhammad Saleh mengatakan sosialisasi pertama dilakukan petugas puskesmas kepada personel Polsek Jebus dilanjutkan dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjadi penolakan saat pelaksanaan vaksinasi.

Selain itu, kata dia, saat ini sedang dilakukan koordinasi dan komunikasi aktif agar seluruh personel Polsek Jebus, forum komunikasi pimpinan tingkat kecamatan, para kepala desa, tokoh masyarakat, pemuka agama dan para tokoh pemuda agar ikut membantu pemerintah menyosialisasikan rencana vaksinasi dan pentingnya disuntik vaksin demi kekebalan tubuh.

"Sosialisasi secara menyeluruh ini penting agar masyarakat secara sadar mengikuti arahan pemerintah," katanya.

Selain sadar dan bersedia divaksin, kata dia, selama menunggu program vaksinasi nasional selesai, diwajibkan masyarakat tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Kami juga sudah siapkan petugas untuk mengawal distribusi vaksin hingga tingkat puskesmas dan unit pelayanan kesehatan," katanya.

Sosialisasi vaksin memiliki peran penting untuk meyakinkan masyarakat, karena saat ini sudah cukup banyak beredar isu dan berita bohong yang membuat masyarakat takut mengikuti program untuk mengatasi pandemi tersebut.

Kepala Puskesmas Jebus dr. Era Nurakhmi menjelaskan sosialisasi untuk menjelaskan penting dan aman vaksin COVID-19 tersebut sehingga masyarakat tidak perlu ragu menerima suntikan tersebut.

"Dalam sosialisasi ini kami juga menjelaskan teknis penyuntikan vaksin COVID-19 dan kemungkinan terjadinya efek samping pascavaksinasi," katanya.

Ia menjelaskan vaksinasi merupakan proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh, bisa dengan cara disuntikkan atau diteteskan. Setelah masuk dalam tubuh vaksin akan bereaksi membentuk sistem kekebalan atau imun dengan menghasilkan antibodi yang akan bekerja melawan virus saat tertular.

"Penyuntikan vaksin COVID-19 sesuai tata cara akan diberikan dua tahap yang bertujuan untuk memaksimalkan terbentuknya antibodi," kata Era.

Ia mengatakan, teknis untuk penyuntikan vaksin tahap pertama, calon penerima wajib lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi Peduli Lindungi, kemudian ke pos dua untuk "screening" dan pemeriksaan detail untuk memastikan calon penerima vaksin tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Dalam tahapan itu, kata dia, calon penerima vaksin akan diberikan sebanyak 16 pertanyaan, termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja yang tidak sesuai syarat, maka tidak boleh menerima vaksin.

Jika lolos di tahap dua, maka calon penerima akan disuntik vaksin dan diberikan jeda waktu 30 menit untuk menjalani masa observasi atau melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021