Sampah menjadi masalah serius yang harus segera ditangi bersama untuk menjaga lingkungan. Produksi sampah yang terus bertambah baik sampah rumah tangga maupun industri harus menjadi perhatian serius semua pihak. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah juga turut menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Berdasarkan permasalahan yang mucul akibat sampah ini, PT Timah Tbk bekerjasama dengan Bank Sampah Sepakat menggagas Program Gemilau Timah atau Generasi Emas Desa Air Limau bersama PT Timah yang akan mulai dilaksanakan pada awal maret nanti.
Program Gemilau Timah merupakan upaya untuk menciptakan kaderisasi yang paham tentang pengelolaan lingkungan yang menyasar pelajar dengan rentang usia 8-15 tahun atau jenjang Pendidikan SD dan SMP.
Nantinya, para peserta didik yang mengikuti program ini akan dibina selama enam bulan, dilatih berbagai keterampilan seperti pengelolaan sampah baik itu diolah menjadi kerajinan, kompos dan produk lainnya yang bernilai. Selain itu, para peserta didik juga akan dibekali dengan pengetahuan public speaking, managemen pengelolaan bank sampah dan lainnya.
Manajer Bank Sampah Sepakat, Mexsi Diansah mengatakan, program ini diinisiasikan lantaran masih terbatasnya kader yang paham tentang pengelolaan lingkungan khususnya sampah. Melalui program ini mereka akan menciptakan kader-kader baru sehingga nantinya bisa meneruskan ke masyarakat di sekitarnya.
“Program ini upaya kaderisasi untuk pengelolaan sampah, mendaur ulang sampah plastik dan mengajarkan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini bukan hanya sekedar formalitas. Tapi nantinya melahirkan generasi yang paham dan sadar akan lingkungan,” katanya.
Menurutnya, antusiasme peserta didik untuk mengikuti program ini cukup baik, setidaknya sudah ada sekitar 200 peserta didik yang berminat untuk mengikuti program ini. Menurutnya, nantinya Pendidikan berbasis lingkungan ini dilaksanakan pada Rabu dan Sabtu.
“Tidak hanya teori, tapi peserta didik juga diminta untuk mengimplementasikan ini di lingkungan mereka. Nantinya diharapkan para siswa ini punya kelebihan keterampilan. Nantinya peserta didik yang lulus akan mendapatkan sertifikat kelulusan yang menunjukkan kompetensi mereka,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini akan didukung PT Timah sebagai bentuk untuk kaderisasi yang paham dengan lingkungan. Selain itu, sebelumnya PT Timah juga telah mendukung dalam kegiatan peringatan hari sampah nasional lalu dengan menggelar beberapa kegiatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah menggandeng komunitas untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah.
“Kita bersinergi dengan komunitas, dengan harapan nantinya bisa mengedukasi masyarakat lebih luas terkait pengelolaan sampah, sehingga nantinya sampah ini juga memiliki nilai ekonomis,” ujaranya.
Selain itu, melalui program juga menjadi salah satu cara perusahaan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang nantinya diharapkan dapat mengurangi sampah plastik, menjaga lingkungan, dan juga memandirikan ekonomi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Berdasarkan permasalahan yang mucul akibat sampah ini, PT Timah Tbk bekerjasama dengan Bank Sampah Sepakat menggagas Program Gemilau Timah atau Generasi Emas Desa Air Limau bersama PT Timah yang akan mulai dilaksanakan pada awal maret nanti.
Program Gemilau Timah merupakan upaya untuk menciptakan kaderisasi yang paham tentang pengelolaan lingkungan yang menyasar pelajar dengan rentang usia 8-15 tahun atau jenjang Pendidikan SD dan SMP.
Nantinya, para peserta didik yang mengikuti program ini akan dibina selama enam bulan, dilatih berbagai keterampilan seperti pengelolaan sampah baik itu diolah menjadi kerajinan, kompos dan produk lainnya yang bernilai. Selain itu, para peserta didik juga akan dibekali dengan pengetahuan public speaking, managemen pengelolaan bank sampah dan lainnya.
Manajer Bank Sampah Sepakat, Mexsi Diansah mengatakan, program ini diinisiasikan lantaran masih terbatasnya kader yang paham tentang pengelolaan lingkungan khususnya sampah. Melalui program ini mereka akan menciptakan kader-kader baru sehingga nantinya bisa meneruskan ke masyarakat di sekitarnya.
“Program ini upaya kaderisasi untuk pengelolaan sampah, mendaur ulang sampah plastik dan mengajarkan kepada masyarakat luas. Kegiatan ini bukan hanya sekedar formalitas. Tapi nantinya melahirkan generasi yang paham dan sadar akan lingkungan,” katanya.
Menurutnya, antusiasme peserta didik untuk mengikuti program ini cukup baik, setidaknya sudah ada sekitar 200 peserta didik yang berminat untuk mengikuti program ini. Menurutnya, nantinya Pendidikan berbasis lingkungan ini dilaksanakan pada Rabu dan Sabtu.
“Tidak hanya teori, tapi peserta didik juga diminta untuk mengimplementasikan ini di lingkungan mereka. Nantinya diharapkan para siswa ini punya kelebihan keterampilan. Nantinya peserta didik yang lulus akan mendapatkan sertifikat kelulusan yang menunjukkan kompetensi mereka,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini akan didukung PT Timah sebagai bentuk untuk kaderisasi yang paham dengan lingkungan. Selain itu, sebelumnya PT Timah juga telah mendukung dalam kegiatan peringatan hari sampah nasional lalu dengan menggelar beberapa kegiatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah menggandeng komunitas untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah.
“Kita bersinergi dengan komunitas, dengan harapan nantinya bisa mengedukasi masyarakat lebih luas terkait pengelolaan sampah, sehingga nantinya sampah ini juga memiliki nilai ekonomis,” ujaranya.
Selain itu, melalui program juga menjadi salah satu cara perusahaan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang nantinya diharapkan dapat mengurangi sampah plastik, menjaga lingkungan, dan juga memandirikan ekonomi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021