Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kartina mengatakan tata ruang wilayah masih menjadi persoalan untuk menggeliatkan dunia investasi di daerah itu.

"Satu-satunya kendala yaitu tata ruang wilayah, kalau persoalan lainnya tidak menjadi persoalan baik pengurusan izin maupun situasi keamanan daerah," ujar Kartina di Koba, Rabu.

Ia menjelaskan, tata ruang wilayah menjadi salah satu kendala untuk investasi di beragam sektor seperti sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan mineral.

"Namun demikian, sejauh ini para investor tetap memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di Bangka Tengah dan bahkan sampai sekarang tercatat 268 perusahaan sudah beroperasi di daerah ini," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa nilai investasi dari 268 perusahaan tersebut pada 2020 tercatat sebesar Rp1,3 triliun.

"Pada 2021 jumlah perusahaan yang akan berinvestasi terus bertambah, terutama di sektor tambak udang vaname sudah tercatat sebanyak tujuh perusahaan yang sudah mengurus izin prinsip," ujarnya.

Terkait dengan tenaga kerja lokal, kata Kartina perusahaan tersebut pada prinsipnya tetap mengutamakan tenaga kerja lokal sesuai dengan kapasitas dan klasifikasi ilmu.

"Namun yang menjadi kendala lagi, banyak ditemukan tenaga kerja lokal memiliki semangat kerja yang rendah," ujar Kartina.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021