Kelompok Pesona Cahaya Lestari Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka bersama PT Timah Tbk akan membudidayakan kakap putih di lahan bekas tambang dengan menggunakan Kerambah Jaring Apung (KJA), di kawasan wisata lahan bekas tambang Telaga Emas.

Ketua Kelompok Pesona Cahaya Leonardo mengatakan, semula memang pihaknya sudah membudidyakan kakap putih namun masih dalam skala kecil. Rencananya, bersama PT Timah melalui program CSR PT mereka akan membudidayakan 5000 ekor kakap putih.

Sebelum membudidayakan ini, PT Timah akan melatih belasan anggota kelompok Pesona Cahaya Lestari, pelatihan yang diberikan diantaranya ialah tentang budidaya perikanan, pembuatan pakan untuk kakap putih, dan management.

Sekretaris Kelompok Pesona Cahaya Adam mengatakan, di kawasan budidaya ikan ini pihaknya juga sedang mengembangkan beberapa jenis budidaya lainnya seperti kepiting soka, gurami, nila, ikan petutu dan patin.

“Kami sudah ujicoba budidaya kakap putih dalam skala kecil, ini berhasil. Bersama PT Timah kita akan budidaya skala besar. Kami juga nantinya akan dilatih dan dibina. Budidaya ini di laha bekas tambang, bahkan enggak jauh dari tempat budidaya ini masih ada tambang aktif PT Timah,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya program PPM ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan penghasilan masyarakat sekitar. Selain itu, dengan terintegrasinya lokasi budidaya ikan air tawar di lahan bekas tambang dengan kawasan wisata diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan.

“Lokasi budidaya perikanan ini satu bagian dengan kawasan wisata telaga emas, jadi nanti wisatawan yang datang bisa melihat lokasi bekas tambang ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan kami juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat,” sambungnya.

Ia berharap, nantinya melalui program pemberdayaan masyarakat ini semakin banyak warga yang paham dan dapat memanfaatkan lahan bekas tambang untuk budidaya perikanan. Sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kita sangat terbantu dan berterimakasih kepada PT Timah sudah membantu bibit kakap putih dan kita berharap ini akan berlangsung lama, sehingga nantinya kelompok kami bisa mandiri dan juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar,” ujar Adam.

Di kawasan budidaya perikanan ini, pihaknya juga menambahkan berbagai jenis tanaman untuk memperindah kawasan sehingga memiliki daya tarik wisata. Ikan-ikan yang dibudidayakan mereka juga bisa diolah dan dibeli masyarakat.

“Sekarang pemasaran kita ke resto yang ada di kawasan ini, masyarakat juga bisa membeli baik sudah diolah maupun mentah. Nantinya, juga dengan budidaya kakap putih bersama PT Timah kita berharap selain dijual di restoran tapi juga ada pembeli dalam skala besar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, Program budidaya kakap putih di lahan bekas tambang ini selain pemberdayaan masyarakat juga memanfaatkan kolong bekas tambang sehingga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Menurutnya, program budidaya kakap putih ini juga dilakukan di kawasan penagan dan baru-baru ini bersama Kelompok Lingkungan Bangka Hijau sudah berhasil panen sebanyak 300 kg.

“Program PPM ini kita hanya memberikan bibit ikan, tapi kita juga melakukan pembinaan, pendampingan dan juga monitoring, sehingga nantinya kita berharap ada transfer ilmu dari fasilitator kepada kelompok yang akan melakukan budidaya sehingga mereka berhasil untuk membudidayakan ikan, menyiapkan pakan dan nantinya melalui program ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Anggi.

Anggi berharap, kelompok nelayan dapat memanfaatkan lahan bekas tambang ini untuk budidaya perikanan yang memberikan dampak bagi masyarakat setempat.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021