Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama BNI 46 Cabang Tanjung Pandan menjalin kerja sama Kredit Usaha Rakyat (KUR) program penggemukan sapi potong di Belitung guna mendukung ketersediaan sapi potong di daerah itu.
"Bantuan program KUR antar Pemprov Babel dan petani ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh peternak sapi dan uangnya hanya untuk ternak sapi dan pangan jangan untuk yang lain," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, melalui upaya penggemukan sapi potong tersebut diharapakan nantinya dapat mengurangi ketergantungan Belitung terhadap pengiriman daging sapi dari luar daerah.
"Diharapkan pada Hari Raya Idul Adha mendatang Belitung sudah tidak terlalu tergantung pada pengiriman sapi dari luar daerah terutama Pulau Jawa," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Erzaldi juga mengingatkan agar para peternak merawat sapi ternaknya dengan baik dan benar terutama dalam hal pemberian pakan serta antisipasi serangan penyakit.
"Komposisi pakan juga jangan hanya pakai kompos harus tetap pakai rumput yaitu rumput gajah dan lain-lain kemudian peternak juga harus mengetahui mengapa sapi bisa terserang penyakit," katanya.
Dikatakan Gubernur, jika program penggemukan sapi potong tersebut berhasil maka nantinya akan dapat mendukung ketahanan pangan di Belitung.
"Jadi sapi tidak perlu diekspor ke Jawa itu untuk ketahanan pangan Belitung setelah program sapi selesai nanti akan dilanjutkan dengan ayam," ujar Erzaldi.
Semenntara Kepala Cabang BNI 46 Tanjung Pandan, Dody Supriadi mengatakan KUR tersebut dilaksanakan dengan jangka waktu selama enam bulan dengan sistem "Yarnen" atau bayar seetelah panen.
"Artinya penutupan pinjaman ditambah pembayaran bunga setelah sapi tersebut terjual," katanya.
Dalam program tersebut BNI menyiapkan dana KUR senilai Rp5 miliar dengan target 100 peternak dan satu peternak mendapatkan pinjaman sebesar Rp50 juta.
"Target 100 peternak tersebut sangat tergantung dari kebutuhan pasar di Babel dan kesanggupan peternaks sapi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Bantuan program KUR antar Pemprov Babel dan petani ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh peternak sapi dan uangnya hanya untuk ternak sapi dan pangan jangan untuk yang lain," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Tanjung Pandan, Minggu.
Menurut dia, melalui upaya penggemukan sapi potong tersebut diharapakan nantinya dapat mengurangi ketergantungan Belitung terhadap pengiriman daging sapi dari luar daerah.
"Diharapkan pada Hari Raya Idul Adha mendatang Belitung sudah tidak terlalu tergantung pada pengiriman sapi dari luar daerah terutama Pulau Jawa," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Erzaldi juga mengingatkan agar para peternak merawat sapi ternaknya dengan baik dan benar terutama dalam hal pemberian pakan serta antisipasi serangan penyakit.
"Komposisi pakan juga jangan hanya pakai kompos harus tetap pakai rumput yaitu rumput gajah dan lain-lain kemudian peternak juga harus mengetahui mengapa sapi bisa terserang penyakit," katanya.
Dikatakan Gubernur, jika program penggemukan sapi potong tersebut berhasil maka nantinya akan dapat mendukung ketahanan pangan di Belitung.
"Jadi sapi tidak perlu diekspor ke Jawa itu untuk ketahanan pangan Belitung setelah program sapi selesai nanti akan dilanjutkan dengan ayam," ujar Erzaldi.
Semenntara Kepala Cabang BNI 46 Tanjung Pandan, Dody Supriadi mengatakan KUR tersebut dilaksanakan dengan jangka waktu selama enam bulan dengan sistem "Yarnen" atau bayar seetelah panen.
"Artinya penutupan pinjaman ditambah pembayaran bunga setelah sapi tersebut terjual," katanya.
Dalam program tersebut BNI menyiapkan dana KUR senilai Rp5 miliar dengan target 100 peternak dan satu peternak mendapatkan pinjaman sebesar Rp50 juta.
"Target 100 peternak tersebut sangat tergantung dari kebutuhan pasar di Babel dan kesanggupan peternaks sapi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021