Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra H Muhammad Nur menyerukan kader partainya di Provinsi Kalimantan Selatan untuk memanaskan lagi mesin politik untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel Denny Indrayana dan Difriadi Derajat pada pemungutan suara ulang di tujuh kecamatan.
"Perjuangan kita pada Pilkada Kalsel belum berakhir," ujar H Muhammad Nur saat menjemput kedatangan Denny Indrayana dan Difriadi Derajat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Selasa.
Sesuai putusan pengadilan Mahkamah Konsitusi (MK) pada Jumat (19/3), memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kalsel tahun 2020 pada tujuh kecamatan, yakni, lima kecamatan di Kabupaten Banjar, Sambung Makmur, Martapura, Matraman, Astambul dan Aluh-Aluh.
Kemudian Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin dan 24 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.
Sehingga dia mengingatkan kepada kader Gerindra maupun para anggota dewan dari Gerindra agar mesin Partai Politik Gerindra di Kalsel untuk kembali panas dan solid.
"Bahwa Gerindra adalah rumah kita, rumah di mana kita menghibahkan diri kita untuk daerah lewat jalur legislasi. Jangan menganggap Gerindra hanyalah halte bis yang datang dan pergi sesuka hati. PSU yang akan kita hadapi ini adalah tolak ukur kekompakan dan soliditas Gerindra Kalsel," ungkapnya.
Lebih lanjut anggota Komisi IX DPR RI ini mengatakan, selain tolak ukur kekompakan, PSU kali ini juga dinilai sebagai ukuran seberapa siap dan kuat Gerindra Kalsel bertarung untuk Pemilu 2024.
"Saya mengingatkan agar jangan terbuai dengan putusan MK. Jangan merasa Paslon H2D ini sudah menang, putusan MK ini menjadi pukulan telak bagi Paslon 01, evaluasi menyeluruh pasti mereka lakukan," kata putra Tokoh Kalsel H Abidin ini.
Dia juga menegaskan PSU kali ini adalah pertarungan sesungguhnya, sehingga dapat dia pastikan kubu lawan akan memaksimalkan semua sumber daya yang ada untuk menang.
"Kita bismillah berjuang sekuat tenaga dan semampu kita, apapun hasilnya maka itu yang terbaik untuk masyarakat Kalsel," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Perjuangan kita pada Pilkada Kalsel belum berakhir," ujar H Muhammad Nur saat menjemput kedatangan Denny Indrayana dan Difriadi Derajat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Selasa.
Sesuai putusan pengadilan Mahkamah Konsitusi (MK) pada Jumat (19/3), memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kalsel tahun 2020 pada tujuh kecamatan, yakni, lima kecamatan di Kabupaten Banjar, Sambung Makmur, Martapura, Matraman, Astambul dan Aluh-Aluh.
Kemudian Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin dan 24 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin.
Sehingga dia mengingatkan kepada kader Gerindra maupun para anggota dewan dari Gerindra agar mesin Partai Politik Gerindra di Kalsel untuk kembali panas dan solid.
"Bahwa Gerindra adalah rumah kita, rumah di mana kita menghibahkan diri kita untuk daerah lewat jalur legislasi. Jangan menganggap Gerindra hanyalah halte bis yang datang dan pergi sesuka hati. PSU yang akan kita hadapi ini adalah tolak ukur kekompakan dan soliditas Gerindra Kalsel," ungkapnya.
Lebih lanjut anggota Komisi IX DPR RI ini mengatakan, selain tolak ukur kekompakan, PSU kali ini juga dinilai sebagai ukuran seberapa siap dan kuat Gerindra Kalsel bertarung untuk Pemilu 2024.
"Saya mengingatkan agar jangan terbuai dengan putusan MK. Jangan merasa Paslon H2D ini sudah menang, putusan MK ini menjadi pukulan telak bagi Paslon 01, evaluasi menyeluruh pasti mereka lakukan," kata putra Tokoh Kalsel H Abidin ini.
Dia juga menegaskan PSU kali ini adalah pertarungan sesungguhnya, sehingga dapat dia pastikan kubu lawan akan memaksimalkan semua sumber daya yang ada untuk menang.
"Kita bismillah berjuang sekuat tenaga dan semampu kita, apapun hasilnya maka itu yang terbaik untuk masyarakat Kalsel," tegasnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021