Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun kolam rentensi di Sungai Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat, guna mencegah dan menimalkan potensi banjir di daerah itu.
"Pembangunan kolam retensi ini untuk mengurangi potensi banjir di Muntok," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat peletakan batu pertama pembangunan kolam retensi di Sungai Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan pembangunan kolam retensi di sungai Kota Muntok merupakan kolaborasi Pemprov Kepulauan Babel dengan Pemkab Bangka Barat dalam mengurangi potensi dan risiko bencana alam selama musim hujan dan pasang air laut.
Selain itu, kolam retennsi ini juga akan dikembangkan sebagai objek wisata air, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat pascapendemi di Bangka Barat.
“Pembangunan ini merupakan tahap lanjutan dari bendungan/cek dam di atas, yang turun ke bawah menuju dan ditampung di kolam retensi. Kolam ini mampu menahan debit air untuk nantinya dibuang ke laut sehingga mengurangi potensi banjir,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan taman di sekeliling kolam memiliki fungsi hijau agar nantinya bisa menjadi destinasi bagi masyarakat untuk menikmati keindahan.
Pembangunan untuk keindahan ini merupakan kebijakan yang membuat Muntok heritage menjadi lebih baik dan menarik bagi masyarakat.
“Kolam retensi ini akan kita jadikan salah satu tempat wisata air masyarakat di tengah Muntok, yang akan dibangun senyaman mungkin,” katanya.
Ia menambahkan pada tahun 2022 juga akan dilakukan normalisasi sungai ke arah laut dengan aliran air yang lebih luas. Agar normalisasi sungai dapat terwujud, maka Pemkab Bangka Barat diharapkan dapat segera menyiapkan anggaran dan penaksiran nilai untuk pembebasan lahan.
“Harapannya, pada tahun ini juga pemkab dapat menyiapkan anggaran dengan menghitung penaksiran harga lahan yang akan dibebaskan. Tentunya pembebasan ini bisa dilakukan di tahun 2022, sekaligus kita menyiapkan dana pembangunannya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Pembangunan kolam retensi ini untuk mengurangi potensi banjir di Muntok," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat peletakan batu pertama pembangunan kolam retensi di Sungai Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan pembangunan kolam retensi di sungai Kota Muntok merupakan kolaborasi Pemprov Kepulauan Babel dengan Pemkab Bangka Barat dalam mengurangi potensi dan risiko bencana alam selama musim hujan dan pasang air laut.
Selain itu, kolam retennsi ini juga akan dikembangkan sebagai objek wisata air, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat pascapendemi di Bangka Barat.
“Pembangunan ini merupakan tahap lanjutan dari bendungan/cek dam di atas, yang turun ke bawah menuju dan ditampung di kolam retensi. Kolam ini mampu menahan debit air untuk nantinya dibuang ke laut sehingga mengurangi potensi banjir,” ujarnya.
Menurut dia, pembangunan taman di sekeliling kolam memiliki fungsi hijau agar nantinya bisa menjadi destinasi bagi masyarakat untuk menikmati keindahan.
Pembangunan untuk keindahan ini merupakan kebijakan yang membuat Muntok heritage menjadi lebih baik dan menarik bagi masyarakat.
“Kolam retensi ini akan kita jadikan salah satu tempat wisata air masyarakat di tengah Muntok, yang akan dibangun senyaman mungkin,” katanya.
Ia menambahkan pada tahun 2022 juga akan dilakukan normalisasi sungai ke arah laut dengan aliran air yang lebih luas. Agar normalisasi sungai dapat terwujud, maka Pemkab Bangka Barat diharapkan dapat segera menyiapkan anggaran dan penaksiran nilai untuk pembebasan lahan.
“Harapannya, pada tahun ini juga pemkab dapat menyiapkan anggaran dengan menghitung penaksiran harga lahan yang akan dibebaskan. Tentunya pembebasan ini bisa dilakukan di tahun 2022, sekaligus kita menyiapkan dana pembangunannya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021