Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil menekan jumlah penerima bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) dari 7.431 kepala keluarga menjadi 4.793 kepala keluarga.

"Tahun 2020, penerima BLT dana desa bagi warga terdampak COVID-19 sebanyak 7.431 kepala keluarga, sedangkan tahun 2021 hanya 4.793 kepala keluarga yang tersebar di 60 desa di delapan kecamatan," kata Bupati Bangka Mulkan di Sungailiat, Minggu.

Penerima bantuan BLT dana desa tahap keempat yang mulai disalurkan sebelumnya Rp600 ribu, sekarang menjadi Rp300 ribu per kepala keluarga.

Turunnya angka penerima BLT dana desa di Kabupaten Bangka, menunjukkan indikator keberhasilan pemerintah daerah setempat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat selama pandemi COVID-19.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, penurunan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19 tidak sampai satu persen," kata bupati.

Strategi pemulihan ekonomi masyarakat, kata bupati, mengoptimalkan pemberdayaan dan peningkatan sektor usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) yang tumbuh cukup pesat.

Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (DPMPPTSPKUKM), usaha yang termasuk klasifikasi mikro, terdata 32.934 unit usaha. Sedangkan klasifikasi usaha kecil berjumlah 22.741 unit usaha dan usaha menengah sebanyak 39 unit.

Kegiatan usaha memiliki izin usaha mikro kecil sebanyak 1.216 unit termasuk melalui sistem OSS, mandiri, 1.371. Sekarang ini yang memiliki izin, kurang lebih 2.587 unit.

"Kami memberikan subsidi bantuan permodalan bagi pelaku UMKM dengan bunga nol persen melalui mitra Bank Sumsel Babel," katanya.

Dia optimistis perekonomian masyarakat di daerahnya secara bertahap akan kembali normal, selain pertumbuhan pelaku di sektor UMKM juga didukung dengan meningkatnya harga komoditas petani seperti kelapa sawit.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021