Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin tiba di area kedatangan Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Senin (19/4/2021) siang.
Kunjungan kerja kali ini dalam rangka memantau pemeriksaan GeNose C-19 yang telah mulai berlangsung tanggal 12 April 2021 kemarin.
"Saya sengaja datang ke Pangkalpinang, untuk melihat langsung layanan tes Covid-19, Alhamdulilah sejak tanggal 12 April lalu, Bandara Depati Amir Pangkalpinang ini adalah bandara kelima (menerapkan pemeriksaan GeNose-red), sampai hari ini ada tambahan tiga bandara sehingga total yang melayani GeNose C-19 sudah 8 bandara yaitu Bandung, Belitung, Palembang, Pangkalpinang, Jambi dan Pontianak ujar Awaluddin yg di dampingi EGM Bandara Depati Amir Muhammad Syahrir.
Ia menilai pemeriksaan GeNose C-19 ini menjadi pilihan masyarakat selain pemeriksaan rapid test antigen.
"Kalau dari data penerbangan di bandara Depati Amir Pangkalpinang ini take off landing sekitar 20-22 pergerakan sehari dengan angka jumlah penumpang 1200-1300 perhari, dari data hari ini penumpang menggunakan GeNose menjadi pilihan yakni 110-120 penumpang.
"Artinya kalau dilihat dari angka keberangkatan sekitar 600 penumpang yang berangkat, dari angka 110-120 orang menggunakan GeNose, menurut saya itu jadi pilihan dengan persentase 10-15 persen, walaupun dominan tetap rapid antigen tetapi GeNose sudah menjadi alternatif," jelas Awaluddin.
Lebih lanjut, ia menyebutkan hasil pemeriksaan GeNose cukup relevan menjadi pilihan karena menjadi tolak ukur yang sama dengan metode pemeriksaan Covid-19 lainnya.
"Saya melihat kebutuhan penumpang kami prediksikan akan terus meningkat, sejalan dengan situasi transportasi udara yang semakin baik dan kesiapan sarana prasarana serta vaksin, maka animo untuk terbang akan meningkat.
"Kita tetap berasumsi syarat terbang harus menggunakan hasil tes Covid-19, sehingga alernatif selain swab antigen PCR akan meningkat maka perlu diantisipasi jumlah perangkat tes GeNose, sekarang baru tiga, bila pergerakan bertambah maka alat juga harus bertambah serta cakupan petugas harus dipersiapkan," kata Awaluddin.
Adapun antisipasi lain yang dilakukan pihak AP II bila pemanfaatan GeNose terus berlangsung dari segi mekanisme dan metodelogi untuk menanggapi kebutuhan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Kunjungan kerja kali ini dalam rangka memantau pemeriksaan GeNose C-19 yang telah mulai berlangsung tanggal 12 April 2021 kemarin.
"Saya sengaja datang ke Pangkalpinang, untuk melihat langsung layanan tes Covid-19, Alhamdulilah sejak tanggal 12 April lalu, Bandara Depati Amir Pangkalpinang ini adalah bandara kelima (menerapkan pemeriksaan GeNose-red), sampai hari ini ada tambahan tiga bandara sehingga total yang melayani GeNose C-19 sudah 8 bandara yaitu Bandung, Belitung, Palembang, Pangkalpinang, Jambi dan Pontianak ujar Awaluddin yg di dampingi EGM Bandara Depati Amir Muhammad Syahrir.
Ia menilai pemeriksaan GeNose C-19 ini menjadi pilihan masyarakat selain pemeriksaan rapid test antigen.
"Kalau dari data penerbangan di bandara Depati Amir Pangkalpinang ini take off landing sekitar 20-22 pergerakan sehari dengan angka jumlah penumpang 1200-1300 perhari, dari data hari ini penumpang menggunakan GeNose menjadi pilihan yakni 110-120 penumpang.
"Artinya kalau dilihat dari angka keberangkatan sekitar 600 penumpang yang berangkat, dari angka 110-120 orang menggunakan GeNose, menurut saya itu jadi pilihan dengan persentase 10-15 persen, walaupun dominan tetap rapid antigen tetapi GeNose sudah menjadi alternatif," jelas Awaluddin.
Lebih lanjut, ia menyebutkan hasil pemeriksaan GeNose cukup relevan menjadi pilihan karena menjadi tolak ukur yang sama dengan metode pemeriksaan Covid-19 lainnya.
"Saya melihat kebutuhan penumpang kami prediksikan akan terus meningkat, sejalan dengan situasi transportasi udara yang semakin baik dan kesiapan sarana prasarana serta vaksin, maka animo untuk terbang akan meningkat.
"Kita tetap berasumsi syarat terbang harus menggunakan hasil tes Covid-19, sehingga alernatif selain swab antigen PCR akan meningkat maka perlu diantisipasi jumlah perangkat tes GeNose, sekarang baru tiga, bila pergerakan bertambah maka alat juga harus bertambah serta cakupan petugas harus dipersiapkan," kata Awaluddin.
Adapun antisipasi lain yang dilakukan pihak AP II bila pemanfaatan GeNose terus berlangsung dari segi mekanisme dan metodelogi untuk menanggapi kebutuhan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021