Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan pengawasan kepada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri guna mencegah risiko penyebaran virus.
"Perlu pengawasan ketat dengan melibatkan tim gabungan yang ada di tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan agar warga yang sedang menjalani isolasi mandiri patuh terhadap aturan kesehatan dan tidak beraktivitas di luar lingkungan rumah atau berkerumun dengan warga sekitar," kata Sekretaris Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Selasa.
Selain pengawasan, kata dia, para anggota tim Satgas di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada warga, terutama yang menjalani isolasi mandiri, agar semakin paham tentang apa saja yang harus dilakukan selama menjalani karantina mandiri.
Ia menjelaskan, dalam 14 masa karantina, warga perlu tahu apa saja yang harus dilakukan agar virus tidak menular ke orang lain, bahkan dalam keluarga pasien.
"Dalam 14 hari itu, warga isolasi mandiri wajib melakukan pembatasan pertemuan dengan orang lain dan tetap patuh protokol kesehatan," ujarnya.
Hal ini dikatakan Sidharta Gautama menanggapi lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi di daerah itu dalam seminggu terakhir, bahkan hingga hari ini jumlah warga yang wajib isolasi sebanyak 295 orang dan sebagian besar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Menurut dia, terjadinya lonjakan kasus perlu disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan aturan kesehatan yang berlaku.
"Kami juga sedang melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan langkah dan kajian terkait apa saja yang harus disiapkan karena saat ini Bangka Barat masuk dalam kategori zona oranye," katanya.
Selain itu, Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Sosial juga akan mengambil langkah cepat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang menjalankan karantina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Perlu pengawasan ketat dengan melibatkan tim gabungan yang ada di tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan agar warga yang sedang menjalani isolasi mandiri patuh terhadap aturan kesehatan dan tidak beraktivitas di luar lingkungan rumah atau berkerumun dengan warga sekitar," kata Sekretaris Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Selasa.
Selain pengawasan, kata dia, para anggota tim Satgas di tingkat kecamatan, desa dan kelurahan juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada warga, terutama yang menjalani isolasi mandiri, agar semakin paham tentang apa saja yang harus dilakukan selama menjalani karantina mandiri.
Ia menjelaskan, dalam 14 masa karantina, warga perlu tahu apa saja yang harus dilakukan agar virus tidak menular ke orang lain, bahkan dalam keluarga pasien.
"Dalam 14 hari itu, warga isolasi mandiri wajib melakukan pembatasan pertemuan dengan orang lain dan tetap patuh protokol kesehatan," ujarnya.
Hal ini dikatakan Sidharta Gautama menanggapi lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi di daerah itu dalam seminggu terakhir, bahkan hingga hari ini jumlah warga yang wajib isolasi sebanyak 295 orang dan sebagian besar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Menurut dia, terjadinya lonjakan kasus perlu disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menerapkan aturan kesehatan yang berlaku.
"Kami juga sedang melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan langkah dan kajian terkait apa saja yang harus disiapkan karena saat ini Bangka Barat masuk dalam kategori zona oranye," katanya.
Selain itu, Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Sosial juga akan mengambil langkah cepat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang menjalankan karantina.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021