Kepolisian Resor Bangka Barat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta warga tidak ragu melaporkan ke petugas jika menemukan dugaan penimbunan bahan pangan pokok.
"Penimbunan sembako, terutama saat menjelang hari besar keagamaan seperti saat ini, akan merugikan banyak orang dan melanggar hukum. Jangan ragu laporkan ke polisi terdekat agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Kepala Polres Bangka Barat, AKBP Fedriansah, di Mentok, Kamis.
Ia mengatakan, praktik penimbunan berbagai kebutuhan pangan pokok di saat menjelang hari raya akan berdampak pada lonjakan harga di tingkat pedagang dan tentunya merugikan konsumen.
"Jika ada dugaan ke arah itu, segera laporkan petugas atau Satgas Pangan, kami siap menindaklanjuti dan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku kepada pelaku," katanya.
Ia inspeksi mendadak bersama bupati Bangka Barat, para kepala OPD terkait, camat Mentok dan Satgas Pangan di Pasar dan sejumlah gudang sembako di daerah itu.
Ia memastikan, Polres dan Satgas Pangan Bangka Barat juga akan terus memantau dan mengawasi untuk meminimalkan penimbunan sembako.
"Sampai saat ini belum ditemukan indikasi ke arah itu, dan bisa kami pastikan persediaan sembako dan harga bahan pangan lainnya masih aman terkendali hingga Lebaran nanti," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat pada Senin (3/5) jumlah persediaan bahan pangan di tiga gudang besar di daerah itu tercatat persediaan beras sebanyak 63,3 ton, gula pasir 26,5 ton, minyak goreng 29.900 liter dan mi instan 2.060 dus.
"Untuk data persediaan barang di tiga gudang tersebut yang baru masuk hari ini, persediaan beras 54,7 ton, gula pasir 17 ton, minyak goreng 35.280 liter, dan mi instan 2.100 dus," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Seviliana.
Para petugas Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian di daerah itu akan terus melakukan pemantauan persediaan di gudang dan akan melakukan rekapitulasi dua kali dalam seminggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Penimbunan sembako, terutama saat menjelang hari besar keagamaan seperti saat ini, akan merugikan banyak orang dan melanggar hukum. Jangan ragu laporkan ke polisi terdekat agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Kepala Polres Bangka Barat, AKBP Fedriansah, di Mentok, Kamis.
Ia mengatakan, praktik penimbunan berbagai kebutuhan pangan pokok di saat menjelang hari raya akan berdampak pada lonjakan harga di tingkat pedagang dan tentunya merugikan konsumen.
"Jika ada dugaan ke arah itu, segera laporkan petugas atau Satgas Pangan, kami siap menindaklanjuti dan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku kepada pelaku," katanya.
Ia inspeksi mendadak bersama bupati Bangka Barat, para kepala OPD terkait, camat Mentok dan Satgas Pangan di Pasar dan sejumlah gudang sembako di daerah itu.
Ia memastikan, Polres dan Satgas Pangan Bangka Barat juga akan terus memantau dan mengawasi untuk meminimalkan penimbunan sembako.
"Sampai saat ini belum ditemukan indikasi ke arah itu, dan bisa kami pastikan persediaan sembako dan harga bahan pangan lainnya masih aman terkendali hingga Lebaran nanti," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat pada Senin (3/5) jumlah persediaan bahan pangan di tiga gudang besar di daerah itu tercatat persediaan beras sebanyak 63,3 ton, gula pasir 26,5 ton, minyak goreng 29.900 liter dan mi instan 2.060 dus.
"Untuk data persediaan barang di tiga gudang tersebut yang baru masuk hari ini, persediaan beras 54,7 ton, gula pasir 17 ton, minyak goreng 35.280 liter, dan mi instan 2.100 dus," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Seviliana.
Para petugas Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian di daerah itu akan terus melakukan pemantauan persediaan di gudang dan akan melakukan rekapitulasi dua kali dalam seminggu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021