Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat volume produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di daerah itu mencapai 4.050 ton per hari.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Subhan di Sungailiat, Jumat mengatakan kemampuan produksi TBS kelapa sawit hasil panen petani sebanyak 4.050 ton per hari berdasarkan data kapasitas pabrik saat beroperasi.
Dia mengatakan, hamparan perkebunan kelapa sawit produktif di daerah itu terdata seluas kurang lebih 39.000 hektar untuk perkebunan milik perusahaan atau dibawah binaan perusahaan sedangkan perkebunan milik petani mandiri atau perkebunan rakyat hanya kurang lebih seluas 15.000 hektar.
"Minat masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi karena harga jualnya cukup tinggi mencapai Rp1.990 sampai Rp2.040 per kilogram di tingkat petani," katanya.
Menurutnya, harga TBS kelapa sawit dimungkinkan masih akan mengalami kenaikan dengan alasan harga jual "crude palm oil" CPO di pasar dunia yang cukup tinggi.
"Tingginya harga jual TBS kelapa sawit ditingkat petani tentu membantu percepatan peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19," jelasnya.
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal Subhan menyarankan petani sawit agar memperhatikan pemilihan bibit sawit yang unggul atau sudah diakui kualitas produksinya, pemupukan yang cukup dan perawatan yang rutin.
"Masyarakat atau petani sawit yang hendak menanam, harus benar-benar mampu memilih bibit yang unggul atau yang sudah memiliki sertifikat yang diterbitkan dari lembaga berwenang," katanya.
Menurutnya, petani jangan mudah menerima tawaran bibit sawit meskipun dengan harga murah kalau belum diketahui kualitas dan kuantitas produksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Subhan di Sungailiat, Jumat mengatakan kemampuan produksi TBS kelapa sawit hasil panen petani sebanyak 4.050 ton per hari berdasarkan data kapasitas pabrik saat beroperasi.
Dia mengatakan, hamparan perkebunan kelapa sawit produktif di daerah itu terdata seluas kurang lebih 39.000 hektar untuk perkebunan milik perusahaan atau dibawah binaan perusahaan sedangkan perkebunan milik petani mandiri atau perkebunan rakyat hanya kurang lebih seluas 15.000 hektar.
"Minat masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi karena harga jualnya cukup tinggi mencapai Rp1.990 sampai Rp2.040 per kilogram di tingkat petani," katanya.
Menurutnya, harga TBS kelapa sawit dimungkinkan masih akan mengalami kenaikan dengan alasan harga jual "crude palm oil" CPO di pasar dunia yang cukup tinggi.
"Tingginya harga jual TBS kelapa sawit ditingkat petani tentu membantu percepatan peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19," jelasnya.
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal Subhan menyarankan petani sawit agar memperhatikan pemilihan bibit sawit yang unggul atau sudah diakui kualitas produksinya, pemupukan yang cukup dan perawatan yang rutin.
"Masyarakat atau petani sawit yang hendak menanam, harus benar-benar mampu memilih bibit yang unggul atau yang sudah memiliki sertifikat yang diterbitkan dari lembaga berwenang," katanya.
Menurutnya, petani jangan mudah menerima tawaran bibit sawit meskipun dengan harga murah kalau belum diketahui kualitas dan kuantitas produksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021