Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Timah (Persero) Tbk mulai mengembangkan usaha logam tanah jarang atau "rare earth" karena memiliki potensi dan prospek besar untuk meningkatkan pendapatan perusahaan itu.

"Kami sudah membangun pabrik pengolahan logam tanah jarang ini di Tanjung Ular Kabupaten Bangka dan mudah-mudahan tahun ini sudah mulai beroperasi," kata Kabid Humas PT Timah Tbk, Renny Hutagalung di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, produk logam tanah jarang yang akan dihasilkan perusahaan yaitu berupa Hidrooksida dengan kapasitas produksi sebesar 50 kilogram per hari.

Harga logam tanah jarang ini di pasar dunia mencapai 230 dolar Amerika Serikat per kilogram.

"Kegunaan logam tanah jarang ini sebagai bahan baku berbagai produk elektronik seperti layar televisi, laptop, telepon genggam, dan produk elektronik lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini permintaan logam tanah jarang di pasaran cukup tinggi, sehingga perusahaan akan fokus untuk memproduksinya.

"Mudah-mudahan tahun ini pabrik mineral ikutan ini sudah berproduksi dan mampu berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, PT Timah terus mengupayakan pengembangan bisnis pertimahan dan mineral lainnya, dan tidak terfokus pada bijih timah saja.

"Logam tanah jarang merupakan mineral ikutan yang berasal dari proses penambangan bijih timah, dan memiliki manfaat yang luar biasa," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015