Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edison Taher menyatakan baru dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota itu yang siap melaksanakan ujian online.

"Sekolah itu antara lain SMK 1 dan 2 Negeri Pangkalpinang, mereka dinyatakan siap dan layak untuk ujian itu sebab didukung peralatan yang ada, sedangkan SMK lainnya masih dalam pembahasan dan pemeriksaan," kata Edison di Pangkalpinang, Sabtu.    
    
Ia mengatakan, kedua sekolah itu memiliki komputer yang memadai dan telah tersambung dengan jaringan internet. Perbandingan antara komputer dan siswa itu antara lain satu banding tiga.

"Satu komputer itu paling tidak dapat melayani tiga siswa dan komputer terhubung dengan menggunakan jaringan wilayah lokal dimana seluruh komputer di ruang itu telah terkoneksi internet," ujarnya.

Menurut dia, penerapan ujian tersebut merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat perkembangannya saat ini. Selain itu untuk mencegah beberapa masalah yang sering terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal.

"Selama ujian berlangsung mereka tidak bisa berbuat curang, pelaksanaan ujian online itu lebih transparan, dan bagi mereka yang telah selesai mengerjakan seluruh soal dapat melihat langsung hasilnya saat itu juga," ujarnya.

Ia mengatakan, kemungkinan soal peserta ujian berbeda-beda untuk meminimalisir kecurangan sehingga setiap peserta dapat melaksanakan ujian dengan tenang tanpa ada gangguan.

"Dalam satu ruangan itu soal berbeda antara satu dan lainnya jadi objektifitas lebih jelas hasil ujian pun langsung ditampilkan sehingga tidak ada keraguan atau rekayasa dalam penilaian," ujarnya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015