Muntok (Antara Babel) - Petugas Kepolisian Resor Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, masih melakukan penyelidikan kasus kecelakaan kerja sektor pertambangan timah di Sungai Buluh.

"Peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang pekerja meninggal dunia di lokasi," ujar Kepala Polres Bangka Barat AKBP Daniel Viktor Tobing melalui Kepala Bagian Operasional Kompol Dadang Wijaya di Muntok, Sabtu.

Ia menerangkan tiga orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, masing-masing Asnawi (45), warga Desa Airgantang, Parittiga, Sukir (37), warga Jampan, Desa Kelabat, Parittiga asal Lampung dan Mis (23), warga asal Jawa Barat yang berdomisili di Tambang6, Mislak, Kecamatan Jebus.

"Kecelakaan di Kecamatan Jebus itu terjadi pada Kamis, (19/3) sekitar pukul 14.00 WIB," kata dia.

Berdasarkan informasi awal yang dihimpun, kata dia, tiga pekerja yang menjadi korban tersebut pada saat kejadian sedang melakukan aktivitas penambangan di dalam camui yang berkedalaman sekitar delapan hingga 10 meter.

"Pada saat menambang, tiba-tiba dinding tanah di lubang dengan luas 50X50 meter tersebut tanahnya longsor dan menimbun tiga orang tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, lokasi tambang tersebut termasuk kawasan penambangan milik PT Timah dengan SPK Nomor 090 UTD/TBK/SPK-0382/2015-S2, sementara pemilik tambang atas nama Mulyono warga Desa Airgantang, Parittiga sedangkan penanggung jawab usaha CV Gunung Manik.

Dadang menyebutkan kejadian dan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Sehari sebelumnya, di Parittiga juga terjadi kecelakaan yang sama yang merenggut satu orang pekerja meninggal dunia atas nama Nursalim Bin Mardiman (36), warga Kampung Jawa, Tambang 25, Cupat, Parittiga.

Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Airsirih, Tambang 25 Kecamatan Paritiga. 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015