Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit pada tingkat pabrik di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, naik dari Rp2.295 ribu per kilogram menjadi Rp2.375 per kilogram.
"Harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik untuk bulan Juni mencapai Rp2.375 per kilogram," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Jumat.
Menuru dia, tren harga TBS kelapa sawit di bulan Juni terus mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya namun di sisi lain produkai TBS kelapa sawit menurun dikarenakan faktor musim penghujan.
Ia menambahkan, produksi TBS kelapa sawit ketika musim hujan menurun dari tiga sampai empat buah pada masing-masing pohon menjadi hanya dua buah saja.
"Karena musim hujan panjang produksinya berkurang tetapi buah per bongkolnya lebih besar secara keseluruhan misalnya bisa dua sampai tiga bongkol namun ini hanya dua tetapi buahnya besar," ujarnya.
Hamzah menjelaskan, kenaikan harga TBS kelapa sawit pada tingkat pabrik untuk sekarang dinilai cukup menguntungkan para petani kelapa sawit di daerah itu.
Dikatakan dia, pihaknya mencatat saat ini ada sekitar 6.000 hektare lahan perkebunan sawit milik masyarakat bukan perusahaan.
"Bahkan sebenarnya lebih di atas 6.000 hektare itu cuman permasalahannya adalah ketidaktahuan masyarakat tentang lahan sebagai contoh di kawasan Hutan Produksi (HP) namun menanam sawit jadi hal ini menjadi pekerjaan rumah kami," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik untuk bulan Juni mencapai Rp2.375 per kilogram," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Jumat.
Menuru dia, tren harga TBS kelapa sawit di bulan Juni terus mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya namun di sisi lain produkai TBS kelapa sawit menurun dikarenakan faktor musim penghujan.
Ia menambahkan, produksi TBS kelapa sawit ketika musim hujan menurun dari tiga sampai empat buah pada masing-masing pohon menjadi hanya dua buah saja.
"Karena musim hujan panjang produksinya berkurang tetapi buah per bongkolnya lebih besar secara keseluruhan misalnya bisa dua sampai tiga bongkol namun ini hanya dua tetapi buahnya besar," ujarnya.
Hamzah menjelaskan, kenaikan harga TBS kelapa sawit pada tingkat pabrik untuk sekarang dinilai cukup menguntungkan para petani kelapa sawit di daerah itu.
Dikatakan dia, pihaknya mencatat saat ini ada sekitar 6.000 hektare lahan perkebunan sawit milik masyarakat bukan perusahaan.
"Bahkan sebenarnya lebih di atas 6.000 hektare itu cuman permasalahannya adalah ketidaktahuan masyarakat tentang lahan sebagai contoh di kawasan Hutan Produksi (HP) namun menanam sawit jadi hal ini menjadi pekerjaan rumah kami," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021