Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah menyiapkan sebanyak 65 tempat tidur untuk isolasi terpadu di bekas Puskemas Girimaya dan UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kota itu.
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam, Senin, mengatakan penyediaan 65 tempat tidur untuk isolasi terpadu tersebut merupakan bentuk komitmen dalam penanganan Covid-19 di kota itu.
"Kami infokan bahwa Pemkot Pangkalpinang dalam kesiapan penanganan Covid-19 sudah mempersiapkan penambahan tempat Isoter. Kita tambah satu tempat lagi. Sebelumnya cuma satu di bekas Puskesmas Girimaya sekarang nambah lagi di SKB," ujarnya.
Ia mengatakan, penanggulangan penyebaran Covid-19 ini, pemkot harus mempersiapkan segala kemungkinan. Untuk itu, Pangkalpinang kembali membuka tempat isoter baru.
Radmida menjelaskan, di tempat isoter bekas Puskesmas Girimaya hingga saat ini tersedia 15 kamar dengan 30 tempat tidur dan pada isoter yang baru yakni di UPT SKB Kota Pangkalpinang di Tuatunu juga tersedia 35 tempat tidur, sehingga bila diakumulasi ada 65 Bed.
"Sekarang kita lagi proses rehap kamar-kamar yang ada di SKB ada 30 kamar yang kita sediakan yang kapasitasnya 35 orang. Kalau memang diperlukan aulanya juga bisa dipergunakan," ujarnya.
Dikatakannya, penambahan tersebut karena memang dirasakan sangat penting untuk masyarakat, di mana pemerintah harus memberikan yang terbaik untuk warganya.
"Pada intinya pemerintah kota siap isolasi terpadu untuk masyarakat di Kota Pangkalpinang. Kita sama sekali tidak mengganggu aktivitas di sana, tepatnya di belakang ruang pertemuan, tapi kita tidak menutup akses di sana. Jaraknya juga cukup jauh, kami sudah cek ke lapangan dan itu aset pemkot di bawah Dinas Pendidikan," jelasnya.
Sementara anggaran untuk rehab isoter tersebut, Radmida mengatakan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 Kota Pangkalpinang.
"Yang isoter di Girimaya sudah siap 30 tempat tidur, dan fasilitasnya juga sudah kita siapkan dan kamar mandinya mau ditambahkan lagi" sebutnya.
Radmida menegaskan, jika nanti isoter yang sudah ditambahkan ini juga masih kurang, ruang pertemuan atau aula di SKB juga akan dijadikan kamar.
"Nanti kalau memang masih kurang ruang aula itu masih bisa kita skat-skat masih bisa digunakan, tapi kita berharap angka Covid-19 ini tidak naik terus, tapi kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," ujarnya.
Namun, kata Radmida isoter di SKB tersebut direncanakan untuk yang tidak begejala dan yang di Girimaya untuk yang bergejala ringan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Eddy Supriadi, menyebutkan pihaknya tidak menjadi masalah jika di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pangkalpinang di Tuatunu dijadikan tempat isolasi terpadu covid-19.
"Sebetulnya itu seperti asrama tempat latihan, cuma keadaannya yang perlu diperbaiki, makanya nanti akan kita perbaiki dulu. Kita tidak masalah dan SKB juga lokasinya sangat strategis jauh dari pemukiman, saya pikir sangat aman di situ tinggal manajemennya saja," ujarnya.
Menurutnya, kalau dioptimalkan semuanya SKB Tuatunu itu bisa menampung 60 orang dengan penyekatan.
"Kita itu kan ada 16 ruangan di SKB, jadi dalam satu ruangan bisa digunakan untuk dua orang, aula juga nanti bisa kita manfaatkan tapi yang kita gunakan ruangan yang di luar aula dulu atau yang kamar dulu," jelasnya.
Sementara Sekretaris BPBD, Dedi Revandi menambahkan, berdasarkan pemeriksaan ke lapangan, SKB sangat layak untuk dijadikan lokasi Isoter. Hal itu katanya, sangat memungkinan lokasi yang strategis dalam masa isolasi karena Covid19.
"Layak untuk isoter. Bahkan Kita buat alur masuk agar anak-anak PAUD apabila sekolah bisa terhindar. Ada jaraknya. Itupun kalau anak-anak masuk sekolah. Tapi kan PAUD diliburkan," ujarnya.
Menurutnya saat ini perihal anggaran masih dalam proses perhitungan. "Kami akan kalkulasikan total anggaran kebutuhan di isoter. Kami evaluasi apa kekurangannya kami terima masukan, kedepannya bisa melayani lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam, Senin, mengatakan penyediaan 65 tempat tidur untuk isolasi terpadu tersebut merupakan bentuk komitmen dalam penanganan Covid-19 di kota itu.
"Kami infokan bahwa Pemkot Pangkalpinang dalam kesiapan penanganan Covid-19 sudah mempersiapkan penambahan tempat Isoter. Kita tambah satu tempat lagi. Sebelumnya cuma satu di bekas Puskesmas Girimaya sekarang nambah lagi di SKB," ujarnya.
Ia mengatakan, penanggulangan penyebaran Covid-19 ini, pemkot harus mempersiapkan segala kemungkinan. Untuk itu, Pangkalpinang kembali membuka tempat isoter baru.
Radmida menjelaskan, di tempat isoter bekas Puskesmas Girimaya hingga saat ini tersedia 15 kamar dengan 30 tempat tidur dan pada isoter yang baru yakni di UPT SKB Kota Pangkalpinang di Tuatunu juga tersedia 35 tempat tidur, sehingga bila diakumulasi ada 65 Bed.
"Sekarang kita lagi proses rehap kamar-kamar yang ada di SKB ada 30 kamar yang kita sediakan yang kapasitasnya 35 orang. Kalau memang diperlukan aulanya juga bisa dipergunakan," ujarnya.
Dikatakannya, penambahan tersebut karena memang dirasakan sangat penting untuk masyarakat, di mana pemerintah harus memberikan yang terbaik untuk warganya.
"Pada intinya pemerintah kota siap isolasi terpadu untuk masyarakat di Kota Pangkalpinang. Kita sama sekali tidak mengganggu aktivitas di sana, tepatnya di belakang ruang pertemuan, tapi kita tidak menutup akses di sana. Jaraknya juga cukup jauh, kami sudah cek ke lapangan dan itu aset pemkot di bawah Dinas Pendidikan," jelasnya.
Sementara anggaran untuk rehab isoter tersebut, Radmida mengatakan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 Kota Pangkalpinang.
"Yang isoter di Girimaya sudah siap 30 tempat tidur, dan fasilitasnya juga sudah kita siapkan dan kamar mandinya mau ditambahkan lagi" sebutnya.
Radmida menegaskan, jika nanti isoter yang sudah ditambahkan ini juga masih kurang, ruang pertemuan atau aula di SKB juga akan dijadikan kamar.
"Nanti kalau memang masih kurang ruang aula itu masih bisa kita skat-skat masih bisa digunakan, tapi kita berharap angka Covid-19 ini tidak naik terus, tapi kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," ujarnya.
Namun, kata Radmida isoter di SKB tersebut direncanakan untuk yang tidak begejala dan yang di Girimaya untuk yang bergejala ringan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Eddy Supriadi, menyebutkan pihaknya tidak menjadi masalah jika di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pangkalpinang di Tuatunu dijadikan tempat isolasi terpadu covid-19.
"Sebetulnya itu seperti asrama tempat latihan, cuma keadaannya yang perlu diperbaiki, makanya nanti akan kita perbaiki dulu. Kita tidak masalah dan SKB juga lokasinya sangat strategis jauh dari pemukiman, saya pikir sangat aman di situ tinggal manajemennya saja," ujarnya.
Menurutnya, kalau dioptimalkan semuanya SKB Tuatunu itu bisa menampung 60 orang dengan penyekatan.
"Kita itu kan ada 16 ruangan di SKB, jadi dalam satu ruangan bisa digunakan untuk dua orang, aula juga nanti bisa kita manfaatkan tapi yang kita gunakan ruangan yang di luar aula dulu atau yang kamar dulu," jelasnya.
Sementara Sekretaris BPBD, Dedi Revandi menambahkan, berdasarkan pemeriksaan ke lapangan, SKB sangat layak untuk dijadikan lokasi Isoter. Hal itu katanya, sangat memungkinan lokasi yang strategis dalam masa isolasi karena Covid19.
"Layak untuk isoter. Bahkan Kita buat alur masuk agar anak-anak PAUD apabila sekolah bisa terhindar. Ada jaraknya. Itupun kalau anak-anak masuk sekolah. Tapi kan PAUD diliburkan," ujarnya.
Menurutnya saat ini perihal anggaran masih dalam proses perhitungan. "Kami akan kalkulasikan total anggaran kebutuhan di isoter. Kami evaluasi apa kekurangannya kami terima masukan, kedepannya bisa melayani lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021