Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong petani di daerah itu untuk membudidayakan tanaman porang dikarenakan nilai jualnya cukup tinggi.
"Kami terus menyosialisasikan agar petani mulai mengembangkan tanaman porang," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, Kementerian Pertanian telah menetapkan tanaman porang sebagai komoditas andalan ekspor hasil pertanian dari Indonesia di masa yang akan datang sehingga budidaya tanaman porang kedepannya cukup menjanjikan.
"Selain tanaman porang saat ini tanaman yang menjadi primadona baru adalah jahe merah," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini luas tanam tanaman porang di daerah itu terdata seluas 2.500 meter persegi yang dikelola oleh petani secara mandiri atau perorangan.
"Mereka menanamnya masing-masing bukan dalam bentuk kelompok namun kedepannya memang akan membentuk wadah asosiasi petani porang," katanya.
Dirinya menargetkan, tanaman porang dapat menjadi komditas baru yang menjadi andalan ekspor dari daerah itu selain kelapa sawit dan lada putih.
"Namun kami mengimbau agar petani yang ingin mengembangkan tanaman porang agar terlebih dahulu memastikan kesiapan pembelinya terutama kesepakatan soal harga," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kami terus menyosialisasikan agar petani mulai mengembangkan tanaman porang," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, Kementerian Pertanian telah menetapkan tanaman porang sebagai komoditas andalan ekspor hasil pertanian dari Indonesia di masa yang akan datang sehingga budidaya tanaman porang kedepannya cukup menjanjikan.
"Selain tanaman porang saat ini tanaman yang menjadi primadona baru adalah jahe merah," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini luas tanam tanaman porang di daerah itu terdata seluas 2.500 meter persegi yang dikelola oleh petani secara mandiri atau perorangan.
"Mereka menanamnya masing-masing bukan dalam bentuk kelompok namun kedepannya memang akan membentuk wadah asosiasi petani porang," katanya.
Dirinya menargetkan, tanaman porang dapat menjadi komditas baru yang menjadi andalan ekspor dari daerah itu selain kelapa sawit dan lada putih.
"Namun kami mengimbau agar petani yang ingin mengembangkan tanaman porang agar terlebih dahulu memastikan kesiapan pembelinya terutama kesepakatan soal harga," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021