Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menyatakan daerah itu membutuhkan tari kreasi lebih banyak agar bisa lebih menarik untuk dinikmati pengunjung dan bisa membangkitkan sektor pariwisata di daerah ini.

"Berbagai kesenian lokal seperti tari campak, rudat dan lainnya yang asli kami nilai kurang menarik untuk dinikmati dan perlu dikembangkan atau dikreasi," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Sabtu.

Ia mengatakan, seni pertunjukan lokal tradisional di daerah itu jenisnya cukup beragam seperti tari campak, seni rudat, dambus, rebana dan jenis tari lainnya yang selama ini berkembang di masyarakat.

"Kami berharap sanggar-sanggar yang ada lebih giat lagi mengkreasikan kesenian itu agar lebih menarik untuk disuguhkan kepada wisatawan sehingga bisa diandalkan sebagai salah satu tujuan wisata," ujarnya.

Ia meyakini, jika kesenian lokal dikreasikan akan lebih memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan pariwisata yang saat ini sedang menggeliat di daerah itu.

"Bangka Barat, khususnya Muntok sudah ditetapkan menjadi salah satu kota pusaka di Indonesia dan satu-satunya destinasi wisata sejarah dan budaya di Babel," katanya.

Dengan potensi yang dimiliki, lanjutnya, seni pertunjukan lokal akan cukup membantu dalam menambah variasi sajian untuk para wisatawan.

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno mengatakan, saat ini pihaknya ingin melakukan inventarisasi kesenian lokal dan mencoba untuk mematenkan kesenian asli.

"Induk kesenian ini perlu dibangun terlebih dahulu agar masyarakat, khususnya generasi muda tidak bingung terhadap seni yang asli atau induk seni itu sendiri, misalnya campak, dambus dan lainnya," ucapnya.

Menurut dia, selama ini para pegiat seni terlalu asyik mengembangkan tari kreasi dan melupakan induk tari itu sendiri.

"Kondisi seperti ini cukup rawan karena generasi muda, khususnya anak-anak jadi bingung, bahkan ada beberapa sekolah yang mengajarkan tarian luar daerah karena guru bingung tari lokal bentuknya seperti apa, ini cukup memprihatinkan," katanya.

Untuk itu, dia berharap terbentuknya kepengurusan Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat bisa fokus pada penelusuran seni asli daerah terlebih dahulu, setelah dipantenkan baru pengembangan ke tari kreasi.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015