Kota Pangkalpinang (ANTARA) - Sebagai ruang publik yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi salah satu destinasi pecinta seni untuk menyaksikan pertunjukan seni dan menambah wawasan tentang budaya Indonesia.
Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengatakan sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 lalu, Galeri Indonesia Kaya telah menyajikan beragam pertunjukan menarik bagi para penikmat seni di akhir pekan.
Dalam rangka merayakan Hari Jadi ke-11 tahun, sepanjang Oktober dan November 2024 ini, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan beragam pertunjukan bertemakan "Kam1 Menar1" dari 11 sanggar terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia.
Galeri Indonesia Kaya bangga telah menjadi panggung budaya yang menghubungkan para pelaku seni dan masyarakat umum melalui berbagai kesenian Indonesia.
"Selama 11 tahun kami menghadirkan lebih dari 2.500 pertunjukan yang melibatkan lebih dari 800 seniman dan telah dikunjungi lebih dari 1.000.000 pengunjung," katanya dalam rilis yang diterima media di Pangkalpinang, Rabu.
Dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-11, kami mengundang 11 sanggar tari dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menampilkan tarian khas daerah mereka di Galeri Indonesia Kaya pada akhir pekan, sebagai bentuk apresiasi dan pelestarian kekayaan budaya yang beragam di tanah air.
"Kami berharap penampilan ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional, serta memperkuat identitas bangsa dan menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan akan budaya lokal. Semoga di usia yang baru ini, kami dapat terus memberikan dampak positif, menginspirasi, dan memperluas wawasan para penikmat seni," harapnya.
Ia menambahkan, sanggar-sanggar yang ditampilkan di panggung Galeri Indonesia Kaya merupakan sanggar yang berasal dari Sikka, Nusa Tenggara Timur, Malang, Jawa Timur, Bangli, Bali, Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, Jakarta, DK Jakarta, Jayapura, Papua, Ternate, Maluku Utara, Belitung, Bangka Belitung, Muaro Jambi, Jambi, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Jika di bulan–bulan lain Galeri Indonesia Kaya menyuguhkan pertunjukan di hari Sabtu, pukul 15.00 WIB dan pukul 19.00 WIB, pada bulan Oktober hingga pertengahan November 2024 ini.
"Galeri Indonesia Kaya juga mengajak para penikmat seni untuk menyaksikan pertunjukan dari sanggar-sanggar terpilih di hari Minggu di waktu yang sama," ujarnya.
Deo selaku perwakilan dari Sanggar Bliran Sina Watublapi yang tampil hari ini mengungkapkan, bangga sekali dapat menampilkan pertunjukan Drama Tari Tau Nuhu – Jejak Ksatria Krowe Tarian Kejayaan dan Kehormatan yang menyuguhkan tarian, musik tradisional, syair adat dan ritual sakral dalam satu tema besar, ke hadapan para penikmat seni sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang terus hidup.
"Semoga penampilan kami dapat diterima dengan baik dan memeriahkan perayaan HUT Galeri Indonesia Kaya ke-11," ujarnya.
Dna ke sebelas sanggar yang tampil di hadapan para penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya merupakan sanggar-sanggar yang ikut berpartisipasi dalam video Hari Tari Sedunia di kanal YouTube IndonesiaKaya.
Sebagai tambahan informasi, 10 dari 11 sanggar yang tampil ke hadapan para penikmat seni ini merupakan 10 sanggar yang memperoleh pembinaan serta pendanaan sebesar 50 juta dari program #GIK1Dekade : Kado Untuk Sanggar setahun yang lalu.
Sanggar Seni Laut Biru menjadi sanggar ke-11 yang terpilih untuk meramaikan Kam1 Menar1 merupakan sanggar yang berasal dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan telah berhasil meraih penghargaan lomba tari di berbagai tingkat. (**