Mentok, Bangka Barat (ANTARA) - Kesenian Tari Tabuh sebagai warisan budaya Desa Air Limau dari generasi ke generasi disajikan saat pasukan kirab dari Simpang Teritip memasuki pelataran masjid Nurul Iman Desa Air Limau sebagai prosesi penyerahan api obor Porprov VI kepada pihak Kecamatan Mentok.
Setelah obor api diserahkan kepada Camat Mentok Sukandi, para tamu undangan prosesi kirab dihibur dengan kesenian dambus al-Faraq Desa Air Limau yang berjudul Bujang Gi Nyuar. Camat Mentok, Sukandi, bahkan ikut menari di hadapan para peserta acara prosesi kirab saat penyambutan pasukan pembawa api obor yang datang dari Simpang Teritip. Setelah lima kecamatan dilalui, api obor akhirnya tiba di tujuan terakhirnya, yaitu Kecamatan Mentok, Senin (21/08).
Pasukan pembawa obor dari Kecamatan Simpang Teritip disambut meriah oleh ratusan warga setempat yang telah lama menanti kedatangan pasukan pembawa obor.
Untuk melanjutkan estafet, Camat Sukandi kemudian menyerahkan obor kepada pasukan kirab Kecamatan Mentok untuk kemudian dibawa keliling dengan rute Tugu Duren, Museum Timah, Rumah Dinas Bupati Bangka Barat, masjid Jamik, dan berakhir di Wisma Ranggam.
Baca juga: Kirab api obor berlanjut, Jebus lanjutkan estafet menuju simpang teritip
Yang tak kalah menarik dalam rute perjalanan kirab api obor di Mentok, bahwa pasukan pembawa obor berlari dari arah tugu duren menuju Museum Timah. Sontak, masyarakat yang penasaran pun memadati area sekitar jalanan Kampung Jawa untuk menyaksikan momen membanggakan ini dari dekat.
Kirab api obor pada hari kedua ini diberangkatkan dari Parittiga menuju Jebus dan Simpang Teritip, sebelum akhirnya dibawa ke Kecamatan Mentok dan diinapkan selama semalam di depan rumah dinas Bupati Bangka Barat.
Baca juga: Pemerintah Bangka Barat ajak warga jaga kamtibmas selama Porprov VI Babel
Baca juga: Bangka Barat manfaatkan porprov untuk promosi wisata
Baca juga: Api obor Porprov VI membara dari Aek Anget Desa Kundi