Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mirza Dallyodi meminta Pertamina menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah itu guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan. 

"Jumlah suplai memang harus ditambah jika memang permintaan tinggi sehingga tidak menyebabkan terjadinya kelangkaan," katanya di Tanjung Pandan, Minggu. 

Hal ini disampaikan dia menyikapi kondisi kelangkaan BBM jenis premium dan pertalite di daerah itu dalam beberapa hari terakhir. 

Ia mengatakan, kelangkaan BBM di daerah itu memang kerap terjadi dikarenakan tidak terlepas dari hukum ekonomi atau mekanisme pasar yaitu antara permintaan dan penawaran. 

"Jika permintaan tinggi maka barang akan langka," katanya. 

Dirinya tidak menampik, tingginya kebutuhan BBM untuk sekarang ini dikarenakan banyaknya permintaan dari para pelaku tambang biji timah untuk menjalankan aktivitasnya. 

"Dengan naiknya harga timah menjadi "stimulus of economic" atau pemicu yang membuat orang berbondong-bondong mencari penghasilan yang lebih baik sehingga mereka butuh alat produksi dan alat itu memerlukan BBM," ujarnya. 

Mirza menilai, kondisi kelangkaan yang terjadi saat ini bukan disebabkan terbatasnya pasokan BBM akibat naiknya angka kendaraan namun dikarenakan ada permintaan lain. 

"Jika dihitung dari jumlah kendaraan cukup sebenarnya cuma kita tahu harga timah tinggi dan dilapangan alat untuk mengambil timah bukan seperti dulu bahan bakarnya solar namun sekarang bahan bakar selain solar bisa premium, pertalite dan pertamax," ujarnya. 

Dirinya berharap, pemerintah daerah beserta para pemangku kepentingan lainnya di daerah termasuk pihak penyalur BBM untuk duduk bersama mencari solusi atas persoalan ini sehingga suplai BBM bisa ditambah. 

"Hitungan selama ini yang disalurkan ke SPBU hanya berdasarkan kebutuhan skala kendaraan harusnya ditambah dengan kebutuhan alat produksi timah," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021