Kapal penjaga pantai Amerika Serikat USCG Munro (WMSL) melakukan serangkaian operasi dan latihan bersama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada Senin (20/9) di Selat Singapura, menurut pernyataan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu.
Para awak kapal Munro dan Bakamla RI mengikuti latihan komunikasi antarkapal, manuver multi-unit, dan kesadaran maritim selama berada di laut.
Menurut Komandan Munro Letkol Laut Blake Novak, latihan bersama itu memperkuat hubungan dan memberikan peluang bagi para awak kapal untuk bekerja sama dan membangun kekuatan masing-masing.
"(Latihan itu juga) memperkuat aliansi dan kemitraan kita, memupuk komitmen bersama demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta memajukan perdamaian, keamanan, kesejahteraan, dan hak kedaulatan seluruh bangsa," ujar Novak.
Kemitraan penjaga pantai AS (US Coast Guard) dengan Indonesia tumbuh semakin kuat.
Pada 2019, kapal penjaga pantai milik AS, USCG Stratton, melakukan aktivitas bersama Bakamla RI sebagai bagian dari penugasannya ke wilayah Pasifik Barat, termasuk berlabuh di Batam dan melakukan latihan di Provinsi Kepulauan Riau.
Kapal Stratton juga berpartisipasi dalam latihan kesiapan di laut dengan TNI Angkatan Laut pada 2019.
Munro, yang merupakan kapal penjaga pantai AS berjenis cutter dengan ukuran lebih dari 120 meter, meninggalkan pelabuhan asalnya di Alameda, California, pada Juli untuk penempatan selama beberapa bulan di Pasifik Barat.
Kapal dan awak yang beroperasi di bawah kendali taktis Armada ke-7 Angkatan Laut AS itu mengikuti program pertukaran profesional dan latihan pembangunan kapasitas bersama dengan negara-negara mitra, serta berpatroli dan beroperasi sesuai arahan.
Kapal sekelas Munro memiliki kemampuan komando dan kontrol yang canggih, fasilitas pendukung aviasi, peluncur perahu yang kokoh, dan daya tahan lebih untuk patroli jarak jauh.
Kemampuan kapal itu memungkinkan para awaknya untuk menggagalkan ancaman terhadap keamanan nasional di lokasi lepas pantai yang lebih jauh.
"US Coast Guard bangga beroperasi bersama Bakamla untuk meningkatkan kapabilitas, memperkuat tata kelola maritim, keamanan, dan mendorong tatanan internasional berbasis aturan," kata Komandan US Coast Guard Wilayah Pasifik Laksamana Madya Michael F. McAllister.
"Penguatan kemitraan berkontribusi terhadap kebaikan bersama di bidang maritim di kawasan ini, dalam upaya pencarian dan penyelamatan, penegakan hukum, respons kelestarian lingkungan laut, dan kepentingan bersama lainnya," ujar McAllister.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Para awak kapal Munro dan Bakamla RI mengikuti latihan komunikasi antarkapal, manuver multi-unit, dan kesadaran maritim selama berada di laut.
Menurut Komandan Munro Letkol Laut Blake Novak, latihan bersama itu memperkuat hubungan dan memberikan peluang bagi para awak kapal untuk bekerja sama dan membangun kekuatan masing-masing.
"(Latihan itu juga) memperkuat aliansi dan kemitraan kita, memupuk komitmen bersama demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta memajukan perdamaian, keamanan, kesejahteraan, dan hak kedaulatan seluruh bangsa," ujar Novak.
Kemitraan penjaga pantai AS (US Coast Guard) dengan Indonesia tumbuh semakin kuat.
Pada 2019, kapal penjaga pantai milik AS, USCG Stratton, melakukan aktivitas bersama Bakamla RI sebagai bagian dari penugasannya ke wilayah Pasifik Barat, termasuk berlabuh di Batam dan melakukan latihan di Provinsi Kepulauan Riau.
Kapal Stratton juga berpartisipasi dalam latihan kesiapan di laut dengan TNI Angkatan Laut pada 2019.
Munro, yang merupakan kapal penjaga pantai AS berjenis cutter dengan ukuran lebih dari 120 meter, meninggalkan pelabuhan asalnya di Alameda, California, pada Juli untuk penempatan selama beberapa bulan di Pasifik Barat.
Kapal dan awak yang beroperasi di bawah kendali taktis Armada ke-7 Angkatan Laut AS itu mengikuti program pertukaran profesional dan latihan pembangunan kapasitas bersama dengan negara-negara mitra, serta berpatroli dan beroperasi sesuai arahan.
Kapal sekelas Munro memiliki kemampuan komando dan kontrol yang canggih, fasilitas pendukung aviasi, peluncur perahu yang kokoh, dan daya tahan lebih untuk patroli jarak jauh.
Kemampuan kapal itu memungkinkan para awaknya untuk menggagalkan ancaman terhadap keamanan nasional di lokasi lepas pantai yang lebih jauh.
"US Coast Guard bangga beroperasi bersama Bakamla untuk meningkatkan kapabilitas, memperkuat tata kelola maritim, keamanan, dan mendorong tatanan internasional berbasis aturan," kata Komandan US Coast Guard Wilayah Pasifik Laksamana Madya Michael F. McAllister.
"Penguatan kemitraan berkontribusi terhadap kebaikan bersama di bidang maritim di kawasan ini, dalam upaya pencarian dan penyelamatan, penegakan hukum, respons kelestarian lingkungan laut, dan kepentingan bersama lainnya," ujar McAllister.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021