Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Karantina Kesehatan (BKK) Kelas II Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengintensifkan skrining Tuberkulosis (TBC) bagi awak kapal laut, guna mencegah penularan TBC di lingkungan pelabuhan itu.
"Kegiatan ini untuk memastikan orang yang bekerja di lingkungan pelabuhan ini dalam kondisi sehat," kata Kepala BKK Kelas II Pangkalpinang Agus Syah di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan kegiatan pemeriksaan TBC bagi nakhoda, anak buah kapal, agen, dan masyarakat, yang bekerja di pelabuhan ini merupakan salah satu program yang harus dicegah penularannya, karena data kasus dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.
"Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di terminal pelabuhan, tetapi juga menyasar ke kapal-kapal yang bersandar di Pelabuhan Pangkalbaalam," katanya.
Ia menyatakan saat ini kasus TBC di Indonesia nomor dua tertinggi di dunia, sehingga untuk menekan TBC ini BKK terus mengintensifkan kegiatan skrining bagi insan di pelabuhan ini.
"Saat ini kasus TBC ini juga tinggi di Kepulauan Babel ini, sehingga diperlukan sinergitas semua pihak untuk menekan angka kasus penularan TBC ini," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Babel Andri Nurtito mengatakan selama Januari hingga September 2024 telah menangani 2.136 pasien TBC tersebar di Kabupaten Bangka (507 pasien), Belitung (204 pasien), dan Bangka Tengah (205 pasien).
Selain itu di Kabupaten Bangka Barat (187 orang), Bangka Selatan (176 orang), Belitung Timur (196 orang), dan Kota Pangkalpinang (561 orang).
"Kasus TBC tertinggi terjadi di Kota Pangkalpinang, sehingga diperlukan upaya bersama untuk mencegah penularan TBC ini di ibukota provinsi ini," katanya.