Usai melakukan rapat terbatas dengan Tim Satgas Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Polda Babel & dinas pertanian dan ketahanan pangan mengenai harga daging ayam yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan Sidak ke dua perusahaan tersebut.

"Kemarin, Tim Reaksi Cepat (TRC) melaksanakan sidak sekaligus pengawasan ke PT. Charoen Pukphand Jaya Farri Petaling dan PT. Sinar Pelita Abadi yang mana kami berkunjung ke perusahaan tersebut guna mendapatkan informasi mengenai simpul permasalahan yang menyebabkan kenaikan harga ayam tersebut dan nantinya akan dicarikan solusi terbaik untuk permasalahan ini agar kedepan semua stakeholder dapat bersama-sama saling menguntungkan dalam melakukan usahanya yang pada akhirnya masyarakat akan merasakan manfaat dari harga ayam yang stabil dipasaran," kata Fadjri Djagahitam selaku Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel, Kamis.

Hasil sidak dan pengawasan yang dilakukan oleh Tim TRC Perdagangan Babel, ditegaskannya bahwa kenaikan harga daging dikarenakan jumlah ayam dipasaran sedikit sementara permintaan tetap.

Selain itu, kenaikan harga juga di picu oleh harga obat-obatan dan pakan ayam naik yang tentunya berimbas kepada tingginya harga jual ayam karena harga pakan mempengaruhi biaya produksi untuk pembesaran atau penggemukan ayam.
 
"Kami menanyakan bagaimana proses dari mulai penetasan sampai pemasaran,setidaknya hasil pengamatan sementara tim sudah mendapatkan informasi  di hulu kenapa harga daging ayam dalam dua minggu bisa naik sangat signifikan. Dari penjelasan ke dua perusahaan tersebut,kami berusaha untuk mencari simpul permasalahan dengan harapan  kedepanya hal ini tidak terjadi lagi," tuturnya.

Oleh sebab itu agar tidak terjadi hal ini lagi, pihaknya bersama dengan dua pengusaha pembibitan ayam tersebut sepakat untuk bersama sama dapat melakukan koordinasi untuk pengendalian peredaran bibit ayam, agar harga ayam kembali stabil dan memberikan informasi kepada dinas terkait apa bila ada permasalahan pakan dan obat-obatan yang menurut perusahaan tersebut mengalami kenaikan.

"Hasil diskusi dengan perusahaan tersebut, mereka sudah ada niat untuk mengendalikan produksi bibit ayam, karena kalau jumlah ayam dipasaran terlau banyak sementara jumlah pembeli tetap maka harga akan jatuh. Dengan dasar itulah kami mengajak kedua PT ini untuk memberikan informasi kepada dinas terkait apabila ada permasalahan mengenai gejolak harga yang berimbas kepada para pengusaha,petani binaan dan para petani ayam mandiri," katanya.

Oleh karena itu dirinya mengharapkan agar kedua perusahaan tersebut dapat mengendalikan produksi dengan membaca permintaan dipasaran, apabila ada indikasi persaingan usaha yg kurang sehat maka tidak menutup kemungkinan akan  dilakukan teguran dan penindakan sesuai dengan aturan yg berlaku.

"Guna menghadapi natal dan tahun baru Tim juga menyatakan dapat mengendalikan produksinya agar di bulan Desember masyarakat terutama yang merayakan natal dan tahun baru dapat membeli daging ayam dengan harga yang stabil, kalaupun ada kenaikan harga tapi tidak terlalu signifikan dan masih dalam tahap wajar," imbuhnya.

Dirinya juga mengajak kepada para peternak pembibitan ayam dan penggemukan ayam untuk selalu berkoordinasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota, apabila ada permasalahan seputar peternakan ayam mulai dari obat, pakan dan jumlah produksi. 

"Tim TRC Perdagangan Babel membacanya secara makro, jika harga ayam naik maka harga barang lain pun sedikitnya akan terpengaruh, sehingga daya beli masyarakat pun ikut terpengaruh, dimana program pemerintah Bantuan Langsung Tunai secara tidak langsung akan berpengaruh manfaatnya diakibatkan kenaikan harga-harga tersebut, dan akan berdampak terhadap inflasi di Babel. Kita membacanya bukan hanya kenaikan harga ayam saja, tapi secara makro efek domino kenaikan harga ayam tersebut akan berimbas kepada harga bahan pokok yang lain," papar Fajri.

Sementara Kasubdit 1 Polda Babel AKBP Arif Kurniatan berharap agar pelaku usaha ternak ayam dapat menjalankan sesuai dengan aturan pemerintah pusat dan daerah agar tercipta iklim usaha dan perdagangan yang sehat.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021