Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui dinas berwenang mendorong  petani di daerahnya memanfaatkan bekas tambang biji timah untuk tanaman sawit.

"Saya mendorong masyarakat atau petani dapat memanfaatkan lahan bekas tambang biji timah untuk tanaman kelapa sawit maupun tanaman jenis yang bermanfaat," Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Subhan melalui pesan singkat, Jumat.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan, dimana saat ini harga tandan buah segar ditingkat petani terus meningkat hingga mencapai lebih dari Rp2.500 perkilogram.

Disarankan  kelapa sawit yang cocok di area bekas tambang yakni jenis PPKS Avros, Dumpy, PPKS 540 dan jenis Simalungun, khusus kelapa sawit jenis PPKS 540 memiliki keunggulan umur tanam 28 sampai 30 bulan sudah dapat dipanen perdana, potensi volume produksi 35 ton per hektare per tahun, pelepah yang pendek sehingga perhektare mampu ditanami 143 batang serta keunggulan lainnya.

Tercatat kurang lebih puluhan hektare lahan bekas tambang biji timah kata dia, sudah mulai ditanami kelapa sawit oleh sejumlah petani termasuk wakil Bupati Bangka Syahbudin.

"Masyarakat sudah mulai melakukan uji coba menanam kelapa sawit di area bekas tambang biji timah yang usia tanamnya kurang lebih satu tahun, kondisi tanaman cukup bagus karena pemilihan benih yang unggul dan pola pemeliharaan yang maksimal," jelasnya.

Dia mengatakan, potensi lahan bekas tambang biji timah masih cukup luas yang belum semuanya dikelola oleh masyarakat untuk tanaman perkebunan.

"Hampir diseluruh wilayah kecamatan terdapat area bekas tambang biji meskipun dengan cakupan luas area yang berbeda," katanya.

Sementara Wakil Bupati Bangka Syahbudin mengatakan, dirinya menanam kelapa sawit diatas area bekas penambangan biji timah seluas kurang lebih 20 hektare.

"Kondisi tanaman kelapa sawit cukup bagus, untuk mengembalikan unsur kesuburan tanah, saya memilih menggunakan pupuk kompos atau organik yang sudah melalui proses fermentasi," jelasnya.

Selain menggunakan pupuk organik kata wabup, dirinya memilih varietas bibit sawit jenis PPKS 540 dengan pertimbangan keunggulan yang disesuaikan lahan tanam.

"Saya mengajak petani dapat mengelola lahan bekas penambangan biji timah untuk kegiatan sektor pertanian maupun lainnya yang dapat memberikan konstribusi ekonomi," kata wabup.

Pemerintah pusat maupun daerah sepakat menempatkan sektor perkebunan dan pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang berkelanjutan.

"Sektor perkebunan dan pertanian ditempatkan sebagai sektor usaha masyarakat penganti sektor pertambangan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021