Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengevakuasi tiga pemancing ikan yang tenggelam karena terseret air laut pasang di alur Pelabuhan Pangkalbalam.
"Dua dari tiga korban ditemukan meninggal dunia," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan tiga korban pemancing ikan terseret air pasang tersebut adalah Hamiau (40) selamat, Ali (60) meninggal dunia dan Ahak (60) meninggal dunia. Dua korban meninggal ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Depati Hamzah dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Ketiga korban ini terseret air pasang yang cukup tinggi, karena mereka memancing di pinggir alur pelayaran kapal yang tidak jauh dari laut," katanya.
Ia menjelaskan kronologis tenggelamnya pemancing ikan ini terjadi pada Selasa (2/11) pukul 09.30 WIB. Saat tiba di lokasi, mereka mempersiapkan peralatan pancing, karena kondisi air saat itu sedang surut, 3 orang nelayan langsung turun ke perairan tanpa menggunakan alat keselamatan dan 1 orang memancing di bibir sungai.
"Sekitar pukul 12.15 WIB air sungai mulai pasang dan berarus, 3 nelayan tersebut berencana naik ke darat, namun karena arus pasang sungai cukup deras, dua orang nelayan terseret arus hingga ke tengah dan hilang, sementara 1 orang berhasil menyelamatkan diri," katanya.
Ia mengatakan sekitar pukul 12.45 WIB rekan korban selamat langsung meminta bantuan kepada Tim TRC BPBD Babel dan Pos Pengawas DKP. Tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban.
"Tim mencari dan menyisir menggunakan dua unit perahu nelayan. Dua korban tenggelam ditemukan dan dievakuasi ke dermaga TPI Pangkalpinang, dan langsung dibawa ke RSUD Depati Hamzah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Dua dari tiga korban ditemukan meninggal dunia," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan tiga korban pemancing ikan terseret air pasang tersebut adalah Hamiau (40) selamat, Ali (60) meninggal dunia dan Ahak (60) meninggal dunia. Dua korban meninggal ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Depati Hamzah dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Ketiga korban ini terseret air pasang yang cukup tinggi, karena mereka memancing di pinggir alur pelayaran kapal yang tidak jauh dari laut," katanya.
Ia menjelaskan kronologis tenggelamnya pemancing ikan ini terjadi pada Selasa (2/11) pukul 09.30 WIB. Saat tiba di lokasi, mereka mempersiapkan peralatan pancing, karena kondisi air saat itu sedang surut, 3 orang nelayan langsung turun ke perairan tanpa menggunakan alat keselamatan dan 1 orang memancing di bibir sungai.
"Sekitar pukul 12.15 WIB air sungai mulai pasang dan berarus, 3 nelayan tersebut berencana naik ke darat, namun karena arus pasang sungai cukup deras, dua orang nelayan terseret arus hingga ke tengah dan hilang, sementara 1 orang berhasil menyelamatkan diri," katanya.
Ia mengatakan sekitar pukul 12.45 WIB rekan korban selamat langsung meminta bantuan kepada Tim TRC BPBD Babel dan Pos Pengawas DKP. Tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban.
"Tim mencari dan menyisir menggunakan dua unit perahu nelayan. Dua korban tenggelam ditemukan dan dievakuasi ke dermaga TPI Pangkalpinang, dan langsung dibawa ke RSUD Depati Hamzah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021