Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengeruk hulu alur pelayaran karena mengganggu lalu lintas kapal di pelabuhan itu.
"Saat ini, pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam yang mengalami pendangkalan hanya menunggu anggaran dari pemerintah pusat," kata Kepala KSOP Pangkalbalam Adriawan Simanungkalit di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan panjang alur pelayaran kapal yang akan dikeruk 3,5 kilo meter dengan volume pengerukan 15 juta meter kubik.
"Kami bersama pemerintah pusat telah melakukan kajian dan membahas detail desain pengerukan alur pelayaran kapal," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pada hulu alur pelayaran kapal sudah mengalami pendangkalan sekitar 2,5 meter dan sudah mengganggu keluar masuk kapal ke pelabuhan.
"Pada saat air laut surut maka kapal tidak bisa masuk atau keluar pelabuhan, jadi nahkoda harus menunggu air laut pasang masuk ke pelabuhan," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah pusat untuk segera mencairkan anggaran pengerukan alur pelayaran kapal, untuk meningkatkan kunjungan kapal barang dan penumpang di daerah ini.
"Mudah-mudahan awal tahun nanti, pengerukan alur pelayaran sudah dilakukan, sehingga nahkoda kapal tidak perlu lagi menunggu air pasang untuk keluar maupun masuk pelabuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Saat ini, pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Pangkalbalam yang mengalami pendangkalan hanya menunggu anggaran dari pemerintah pusat," kata Kepala KSOP Pangkalbalam Adriawan Simanungkalit di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan panjang alur pelayaran kapal yang akan dikeruk 3,5 kilo meter dengan volume pengerukan 15 juta meter kubik.
"Kami bersama pemerintah pusat telah melakukan kajian dan membahas detail desain pengerukan alur pelayaran kapal," ujarnya.
Saat ini, kata dia, pada hulu alur pelayaran kapal sudah mengalami pendangkalan sekitar 2,5 meter dan sudah mengganggu keluar masuk kapal ke pelabuhan.
"Pada saat air laut surut maka kapal tidak bisa masuk atau keluar pelabuhan, jadi nahkoda harus menunggu air laut pasang masuk ke pelabuhan," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah pusat untuk segera mencairkan anggaran pengerukan alur pelayaran kapal, untuk meningkatkan kunjungan kapal barang dan penumpang di daerah ini.
"Mudah-mudahan awal tahun nanti, pengerukan alur pelayaran sudah dilakukan, sehingga nahkoda kapal tidak perlu lagi menunggu air pasang untuk keluar maupun masuk pelabuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015