Kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diberikan edukasi paham dan cinta rupiah, menyikapi mulai banyaknya penggunaan uang digital.

"Alat tukar rupiah sekarang ini mulai beralih dalam bentuk digital, maka edukasi cinta dan paham rupiah ini penting terutama dimulai dari kalangan ASN," kata Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian dalam acara sosialisasi layanan dan cintah rupiah yang digelar BI di Koba, Senin

Ia menjelaskan, penggunaan uang digital bentuk dari kemajuan teknologi namun uang tunai juga tidak boleh ditinggalkan karena di mata uang rupiah terdapat simbol-simbol negara dan nilai kebhinekaan.

"Dengan cinta dan paham dengan rupiah sebagai bentuk kepedulian kita dalam menjaga kedaulatan NKRI," ujarnya.

Justeru itu, kata dia, kalangan ASN harus menjaga rupih sebagai mata uang Indonesia dengan prinsip 5J.

"Prinsip 5J yaitu jangan dilipat, jangan dibasahi, jangan jangan disobek, jangan dibolong dan jangan diremas," ujarnya.

Erfian mengkhawatirkan kecintaan dan paham rupiah mulai memudar, seiring berkurangnya peredaran uang tunai.

"Justeru itu kita mendorong ASN selain menggunakan uang digital, uang tunai jangan ditinggalkan sebagai bentuk cinta kita terhadap NKRI," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021