Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), akan mengeruk batu karang di alur pelayaran kapal Pelabuhan Belinyu Kabupaten Bangka.

"Batu karang di sisi alur pelayaran di Pelabuhan Belinyu sudah mengganggu lalu lintas kapal dan rawan terjadi kecelakaan kapal," kata Kepala KSOP Pangkalbalam Adriawan Simanungkalit di Pangkalpinang, Jumat.

Pada saat air surut, kata dia, kapal berkapasitas 10 ribu gross ton ke atas tidak bisa memasuki atau keluar pelabuhan, karena adanya batu karang di sisi alur pelabuhan itu.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk segera mengeruk batu karang di sisi alur pelayaran kapal di pelabuhan ini," ujarnya.

Saat ini, kata dia, pihak sedang melakukan kajian dan dampak batu karang ini terhadap kelancaran lalulintas kapal barang dan penumpang di pelabuhan itu.

"Pada pertemuan di Medan Sumatera Utara beberapa waktu lalu, kami sudah membahas pengerukan batu karang ini dan mudah-mudahan pengerukan sudah dapat dimulai tahun depan," ujarnya.

Menurut dia aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Belinyu cukup padat dan didominasi kapal-kapal barang berukuran besar mengangkut komoditas pertambangan dan perkebunan ekspor di daerah ini.

"Jika batu karang ini tidak teratasi dengan baik, maka akan berdampak sektor perdagangan ekspor dan impor di daerah ini," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap, pemerintah pusat setuju dan menganggarkan dana pengerukan batu karang di sisi pintu masuk pelabuhan ini," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015