Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya melakukan pengerukan alur masuk dermaga tambatan perahu nelayan di Desa Kulur Ilir, Kecamatan Lubuk Besar.
"Alur masuk menuju dermaga memang terjadi pendangkalan sehingga menyulitkan nelayan untuk sandar, solusinya harus segera dikeruk," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Minggu.
Bupati mengatakan itu menyikapi hasil peninjauan dermaga perahu nelayan bersama Gubernur Babel Ridwan Jamaluddin beberapa waktu lalu, menyikapi keluhan nelayan setempat.
"Kita mengajak gubernur turun langsung untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi yang ada, serta kita meminta dukungan terkait biaya pengerukan yang cukup besar," kata bupati.
Bupati pendangkalan alur sudah terjadi sejak lama dan selalu menjadi keluhan nelayan karena dapat menghambat aktivitas mereka.
"Nelayan harus menunggu air laut pasang untuk bisa masuk dan keluar alur dermaga, tentu saja situasi ini tidak menguntungkan dan menghambat aktivitas," katanya.
Bupati mengemukakan bahwa pengerukan alur dermaga tidak hanya semata untuk kepentingan alur masuk perahu nelayan, tetapi juga dalam rangka pengembangan kawasan wisata.
"Desa Kulur Ilir ini secara tata ruang memiliki potensi wisata, maka ini mau kita siapkan konsepnya dan regulasinya agar pariwisata berkembang dengan pesat namun tidak mengganggu aktivitas nelayan," katanya.
Menurut bupati, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dengan melakukan pengerukan alur, di antaranya memudahkan perahu nelayan untuk sandar dan dermaga itu bisa menjadi pintu masuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Gusung.
"Gusung ini merupakan destinasi wisata menarik yang masih butuh pengembangan dan akses transportasi yang memadai untuk menuju kawasan wisata tersebut," ujarnya.