Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perhubungan bekerja sama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan melakukan tes urine sopir angkutan mudik lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Kegiatan tes urine sopir, pilot dan nahkoda angkutan lebaran ini untuk memastikan mereka bebas menggunakan narkoba, minuman keras dan lainnya," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, Huzarni, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan kegiatan tes urine akan digelar pada H-10 hari Raya Idul Fitri, untuk mencegah kecelakaan karena sopir dalam pengaruh narkoba dan minuman keras.
"Jika sopir dalam kondisi mabuk tentu akan sangat membahayakan keselamatan calon penumpang," ujarnya.
Menurut dia, apabila ditemukan urine sopir, nahkoda dan pilot mengadung narkoba dan minuman keras, maka pihaknya merekomendasikan agar sopir tersebut tidak mengendarai bus, kapal dan pesawat udara.
"Kondisi kesehatan dan fisik sopir, nahkoda, pilot harus sehat dan terbebas dari pengaruh narkoba serta minuman keras lainnya, agar calon penumpang merasa aman, nyaman melakukan perjalanan ke kampung halamannya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan perusahaan dan pemilik angkutan untuk memeriksa kesehatan tenaga kerjanya, khususnya sopir, pilot dan nahkoda karena keselamatan penumpang berada di tangan mereka.
"Kami berharap perusahaan dan pemilik angkutan umum ini tidak mempekerjakan sopir yang sakit, pecandu narkoba, minuman keras dan tidak terlalu memaksakan sopir untuk bekerja melayani penumpang," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kegiatan tes urine sopir, pilot dan nahkoda angkutan lebaran ini untuk memastikan mereka bebas menggunakan narkoba, minuman keras dan lainnya," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, Huzarni, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan kegiatan tes urine akan digelar pada H-10 hari Raya Idul Fitri, untuk mencegah kecelakaan karena sopir dalam pengaruh narkoba dan minuman keras.
"Jika sopir dalam kondisi mabuk tentu akan sangat membahayakan keselamatan calon penumpang," ujarnya.
Menurut dia, apabila ditemukan urine sopir, nahkoda dan pilot mengadung narkoba dan minuman keras, maka pihaknya merekomendasikan agar sopir tersebut tidak mengendarai bus, kapal dan pesawat udara.
"Kondisi kesehatan dan fisik sopir, nahkoda, pilot harus sehat dan terbebas dari pengaruh narkoba serta minuman keras lainnya, agar calon penumpang merasa aman, nyaman melakukan perjalanan ke kampung halamannya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan perusahaan dan pemilik angkutan untuk memeriksa kesehatan tenaga kerjanya, khususnya sopir, pilot dan nahkoda karena keselamatan penumpang berada di tangan mereka.
"Kami berharap perusahaan dan pemilik angkutan umum ini tidak mempekerjakan sopir yang sakit, pecandu narkoba, minuman keras dan tidak terlalu memaksakan sopir untuk bekerja melayani penumpang," harapnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015