Koba (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung ingin memiliki saham terbesar di PT Koba Tin, dengan berbagai alasan yang dinilai cukup wajar.

"Apapun alasannya, saham daerah di PT Koba Tin harus lebih besar dan keinginan itu cukup wajar dengan berbagai alasan," kata Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman di Koba, Jumat.

Erzaldi mengemukakan beberapa alasan kenapa Bangka Tengah tetap bersikukuh ingin memiliki saham terbesar di PT Koba Tin di antaranya sebagian besar wilayah penambangan bijih timah berada di Kabupaten Bangka Tengah.

Erzaldi mengemukakan hal itu terkait persoalan pembagian saham PT Koba Tin dengan Pemprov Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Selatan dan PT Timah sebagai lembaga BUMN menyusul pengoperasian perusahaan bijih timah itu diserahkan sepenuhnya kepada daerah setelah kontrak karya (KK) tidak diperpanjang lagi.

"Kalau saham daerah di PT Koba Tin sudah mayoritas, maka bisa mengendalikan kebijakan untuk kepentingan daerah ini dan notabenenya perusahaan tersebut beroperasi di daerah ini," ujarnya.

Selain itu, kata dia, keuntungan lain jika daerah memiliki saham terbesar di PT Koba Tin agar mereka yang duduk di manajemen perusahaan bisa bersingkronisasi dengan pemerintah daerah dalam menentukan arah serta kebijakan pembangunan.

"Kalau daerah ini tidak mendapatkan saham terbesar, maka kebijakam yang dilakukan tidak akan berdampak besar kepada daerah," ujarnya.

Minimal kata dia, Bangka Tengah memiliki saham 50 persen di PT Koba Tin untuk menutup biaya pembangunan dan rehabilitasi lingkungan akibat aktivitas tambang.

"Kalau tidak memiliki saham terbesar, maka susah mengembalikan keadaan sosial masyarakat dan kerusakan alam pascatambang," ujarnya.

Justeru itu, Erzaldi mengharapkan masyarakat Bangka Tengah harus kompak dan sama-sama berjuang untuk mewujudkan kepemilikan saham terbesar di PT Koba Tin.

"Harus ada kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan hal itu. Tercapai atau tidaknya tergantung perjuangan kita bersama," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015