Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, menertibkan pengemis dan anak jalanan yang banyak bermunculan setiap menjelang Lebaran 2015 sehingga dikhawatirkan akan mengganggu ketertiban umum.
"Saat melakukan penertiban petugas berhasil mengamankan tiga orang pengemis dan lima anak jalanan yang menjual amplop Lebaran di persimpangan. Diperkirakan pengemis akan lebih banyak bermunculan menjelang Lebaran, maka itu kami terus memantau tempat-tempat yang dianggap strategis oleh mereka untuk meminta-minta," kata Kepala Dinsosnaker Pangkalpinang Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pengemis tersebut menggunakan berbagai modus agar warga menaruh rasa iba kepadanya, padahal sebenarnya dia orang yang mampu untuk bekerja hanya saja malas untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
"Dalam sehari saja mereka bisa mengumpulkan sekitar Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Dengan penghasilan sebanyak itu, menjadikan mereka betah untuk mengemis dan itu tidak bisa dibiarkan," ujarnya.
Pengemis yang tertangkap itu, kata dia, akan diberikan pengarahan dan binaan agar tidak mengemis lagi dan akan diberi hukuman, seperti membantu petugas kebersihan membersihkan jalan dan mengutip sampah.
"Mereka akan menjalani hukuman itu selama seminggu untuk memberikan ada efek jera, sementara pengemis yang berasal dari luar daerah akan dipulangkan ke daerah asalnya, sedangkan untuk anak jalanan akan kami telusuri apakah ada yang mempekerjakan mereka atau tidak. Kalau ada, akan dilaporkan ke polisi karena telah mengeksploitasi anak-anak," ujarnya.
Ia mengimbau warga tidak tertipu oleh penampilan pengemis jika ingin menyumbang lebih baik ke tempat yang lebih pasti seperti ke rumah-rumah ibadah, panti sosial, atau yayasan lainnya.
"Diharapkan warga lebih bijaksana dalam memberikan bantuan agar tidak salah sasaran karena dengan cara seperti mungkin pengemis akan berkurang dengan sendirinya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Saat melakukan penertiban petugas berhasil mengamankan tiga orang pengemis dan lima anak jalanan yang menjual amplop Lebaran di persimpangan. Diperkirakan pengemis akan lebih banyak bermunculan menjelang Lebaran, maka itu kami terus memantau tempat-tempat yang dianggap strategis oleh mereka untuk meminta-minta," kata Kepala Dinsosnaker Pangkalpinang Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan bahwa pengemis tersebut menggunakan berbagai modus agar warga menaruh rasa iba kepadanya, padahal sebenarnya dia orang yang mampu untuk bekerja hanya saja malas untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
"Dalam sehari saja mereka bisa mengumpulkan sekitar Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Dengan penghasilan sebanyak itu, menjadikan mereka betah untuk mengemis dan itu tidak bisa dibiarkan," ujarnya.
Pengemis yang tertangkap itu, kata dia, akan diberikan pengarahan dan binaan agar tidak mengemis lagi dan akan diberi hukuman, seperti membantu petugas kebersihan membersihkan jalan dan mengutip sampah.
"Mereka akan menjalani hukuman itu selama seminggu untuk memberikan ada efek jera, sementara pengemis yang berasal dari luar daerah akan dipulangkan ke daerah asalnya, sedangkan untuk anak jalanan akan kami telusuri apakah ada yang mempekerjakan mereka atau tidak. Kalau ada, akan dilaporkan ke polisi karena telah mengeksploitasi anak-anak," ujarnya.
Ia mengimbau warga tidak tertipu oleh penampilan pengemis jika ingin menyumbang lebih baik ke tempat yang lebih pasti seperti ke rumah-rumah ibadah, panti sosial, atau yayasan lainnya.
"Diharapkan warga lebih bijaksana dalam memberikan bantuan agar tidak salah sasaran karena dengan cara seperti mungkin pengemis akan berkurang dengan sendirinya," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015