Sebanyak dua warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima bantuan biaya pengobatan dari PT Timah Tbk yang disalurkan secara berturut di pekan pertama Bulan Januari 2022. 

Bantuan biaya pengobatan ini diberikan CSR PT Timah Tbk kepada Naila Rifda (10) warga Desa Pasir Garam dan A’an Septiadi (38) warga Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.

Naila Rifda diketahui terkena virus Cytomegalovirus ( CMV ) yang menyebabkan ia tidak bisa melihat, dan beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya.  Naila hanya bisa berbaring di tempat tidur. 

Orang tua Naila, Suprianto (36) mengatakan, Naila menderita sakit ini sejak lahir dan baru diketahui secara pasti sejak berusia enam bulan. Ia menjelaskan, virus yang menyerang Naila memang virus yang jarang dan sulit untuk bisa kembali normal.

Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan pihak keluarga, bahkan hingga saat ini Naila masih rutin melakukan terapi dua hingga tiga kali dalam satu bulan di salah satu rumah sakit di Kota Pangkalpinang. 

“ Virus ini jarang ditemukan dan terdengar langka. Jadi kalau untuk kembali normal tidak ada harapan lagi kalau kata dokter,” ceritanya.

 Anak saya dulunya melakukan terapi untuk saraf-saraf dan rutin melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit. Tetapi, sekarang ini hanya dua atau tiga kali pemeriksaan dalam sebulan karena terkendala dengan pekerjaan,” ujarnya

Suprianto sangat bersyukur atas bantuan dari PT Timah Tbk  yang meringankan biaya pengobatan Naila. Bantuan biaya yang diberikan PT Timah tbk akan digunakan untuk biaya terapi Naila yang rutin dilakukan.

“Alhamdulillah sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh PT Timah. Tentunya saya senang dengan kepedulian PT Timah kepada masyarakat yang kesulitan. Semoga PT Timah semakin jaya dan selalu sukses untuk kedepannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Istri A'an Septiadi, Salmia mengatakan suaminya sejak 20 tahun silam telah menderita Osteomilytis Kronis. Dimana, kaki sebelah kanan harus di amputasi karena penyakit yang dialami semakin parah.  Penyakit tersebut menyebabkan infeksi sehingga bakterinya menyebar pada kaki sebelah kanan.

“ Sebenarnya sakit yang dialami suami saya sudah dari usia 14 tahun , tetapi dianggap sakit biasanya makanya tidak dibawa kemana-mana untuk berobat,” ujar Salmia.

“ Setelah kami menikah disitulah sakitnya tambah parah, kakinya terasa nyeri dan tidak bisa beraktivitas. Sehingga kami memutuskan untuk membawa ke Rumah Sakit Bakti Timah dan divonis terkena Osteomylitis Kronis,” ujarnya. 

Dokter telah menyarankan A’an Septiadi untuk di amputasi, karena tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasa. Tidak hanya itu, tempurung lutut kaki kanan  A’an Septiadi sudah di buang karena menyebabkan tumor. 

“ Karena suami saya tidak bisa beraktivitas lagi makanya dokter menyarankan untuk amputasi. Sebelum itu tempurung lutus sebelan kanan kaki suami saya sudah diangkat karena menyebabkan tumor. Sehingga suami saya hanya bisa berbaring di tempat tidur,” ungkapnya.

Salmia mengatakan, bantuan dari PT Timah Tbk akan digunakan untuk membeli perlengkapan maupun kebutuhan A’an Septiadi. 

“ Terimakasih banyak untuk PT Timah dan saya sangat bersyukur karena telah meringankan beban biaya pengobatan. Insyaallah, bantuan ini akan digunakan untuk membeli kebutuhan sakit suami saya serta pengobatan rutin yang harus dilakukannya,” tandasnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022