Muntok (Antara Babel) - Harga daging sapi kualitas bagus di Pasar Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menembus harga Rp120.000 per kilogram atau naik hingga Rp30.000 dibandingkan harga pada hari biasa.
Pantauan di Pasar Muntok, Kamis, seluruh pedagang daging sapi di pasar itu menjual dengan harga sama pada pagi hari yaitu Rp120.000 per kilogram, sedangkan pada siang hingga menjelang pasar tutup pada sore harinya harga diturunkan bervariasi antara Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram.
Meskipun harga daging sapi melambung tinggi, namun tidak menyurutkan minat warga membeli untuk keperluan hidangan Lebaran, bahkan sejak pagi hingga siang hari masih ramai pembeli.
"Lebaran tinggal sehari lagi, kalau tidak ada masakan berbahan daging sapi rasanya kurang pas, jadi mau tidak mau kami harus membeli meskipun harga cukup tinggi," ujar salah seorang pembeli, Yerri (36).
Meskipun harga cukup tinggi, namun menurut dia kualitas daging sapi di Pasar Muntok cukup terjamin, segar dan aman untuk dikonsumsi karena para pedagang mengambil dagangan dari rumah potong hewan yang selalu mendapatkan pengawasan dari dinas terkait.
"Kami tidak khawatir atau ragu dengan daging sapi yang dijual pedagang karena jumlah pedagangnya sedikit, hanya itu-itu saja, jadi mereka tidak mungkin berbuat curang dengan mengoplos daging jenis lain," kata dia.
Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga yang berasal dari luar Kecamatan Muntok, Fenita (31), yang mengaku tidak keberatan dengan harga yang ditawarkan pedagang karena melambungnya harga daging terjadi hanya pada saat-saat menjelang lebaran dan hari besar lain.
"Selama masih terjangkau tetap kami beli, toh ini hanya setahun sekali membeli dengan jumlah agak banyak," kata dia.
Selain itu, menurut dia, konsumen memang tidak punya pilihan lain untuk membeli daging sapi segar karena Pasar Muntok merupakan satu-satunya lokasi yang menjajakan daging sapi segar.
"Lain dengan daerah luar, masyarakat bisa membeli di pasar tradisional, pasar induk atau pasaar modern, tapi di sini adanya hanya di Pasar Muntok dan pasar kecamatan lain yang jaraknya cukup jauh," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Pantauan di Pasar Muntok, Kamis, seluruh pedagang daging sapi di pasar itu menjual dengan harga sama pada pagi hari yaitu Rp120.000 per kilogram, sedangkan pada siang hingga menjelang pasar tutup pada sore harinya harga diturunkan bervariasi antara Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram.
Meskipun harga daging sapi melambung tinggi, namun tidak menyurutkan minat warga membeli untuk keperluan hidangan Lebaran, bahkan sejak pagi hingga siang hari masih ramai pembeli.
"Lebaran tinggal sehari lagi, kalau tidak ada masakan berbahan daging sapi rasanya kurang pas, jadi mau tidak mau kami harus membeli meskipun harga cukup tinggi," ujar salah seorang pembeli, Yerri (36).
Meskipun harga cukup tinggi, namun menurut dia kualitas daging sapi di Pasar Muntok cukup terjamin, segar dan aman untuk dikonsumsi karena para pedagang mengambil dagangan dari rumah potong hewan yang selalu mendapatkan pengawasan dari dinas terkait.
"Kami tidak khawatir atau ragu dengan daging sapi yang dijual pedagang karena jumlah pedagangnya sedikit, hanya itu-itu saja, jadi mereka tidak mungkin berbuat curang dengan mengoplos daging jenis lain," kata dia.
Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga yang berasal dari luar Kecamatan Muntok, Fenita (31), yang mengaku tidak keberatan dengan harga yang ditawarkan pedagang karena melambungnya harga daging terjadi hanya pada saat-saat menjelang lebaran dan hari besar lain.
"Selama masih terjangkau tetap kami beli, toh ini hanya setahun sekali membeli dengan jumlah agak banyak," kata dia.
Selain itu, menurut dia, konsumen memang tidak punya pilihan lain untuk membeli daging sapi segar karena Pasar Muntok merupakan satu-satunya lokasi yang menjajakan daging sapi segar.
"Lain dengan daerah luar, masyarakat bisa membeli di pasar tradisional, pasar induk atau pasaar modern, tapi di sini adanya hanya di Pasar Muntok dan pasar kecamatan lain yang jaraknya cukup jauh," kata dia.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015