Toboali, Bangka Selatan,(Antara Babel) - Petani lada putih di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung diimbau mewaspadai penyakit busuk pangkal batang selama musim pancaroba di daerah itu.


"Dalam dua hari terakhir ini, curah hujan cukup tinggi diiringi panas yang cukup terik memicu pertumbuhan jamur 'phytophthora capsici' salah satu penyebab utama penyakit busuk pangkal batang tanaman lada dan tanaman lainnya," ujar Kabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bangka Selatan, Kartino di Toboali, Senin.


Ia menjelaskan, penyakit busuk pangkal batang dan daun kuning merupakan penyakit yang paling ditakuti petani karena penyakit ini mematikan tanaman dan mudah menular atau menyebar ke tanaman lainnya.


"Penyakit ini tidak saja menyerang pangkal batang, tetapi juga akar tanaman, pucuk daun yang menyebabkan terjadi bercak pada bagian ujung, tengah atau tepi yang pada akhirnya tanaman lada mati," ujarnya.


Untuk itu, kata dia, Untuk itu, kata dia, petani diminta mewaspadai penyakit tersebut dengan memotong cabang tanaman lada agar sinar matahari bisa menembus hingga ke permukaan tanah, sehingga kondisi tanah kering dan mengurangi kelembaban suhu udara serta hama penyakit lainnya.


Selain itu, petani memperbaiki atau membuat saluran drainase baru di sekeliling kebun agar tidak ada air yang tergenang.


"Untuk memotong cabang pada tanaman lada tersebut, petani harus mengunakan pisau yang tajam dan bersih, untuk mencegah penyebaran penyakit lainnya," ujarnya.


Menurut dia, selama ini, petani enggan memotong cabang-cabang yang ada di pangkal batang tanaman lada, sehingga banyak tanaman lada petani mati karena penyakit tersebut.


"Petani enggan memotong cabang tersebut karena mereka beranggapan jika cabang tersebut dibuang maka buah yang ada di cabang tersebut tidak bisa dipanen dan akhirnya rugi dan anggapan petani ini salah ini karena semakin rimbun tanaman lada tersebut maka potensi munculnya berbagai hama penyakit semakin tinggi," ujarnya.


Ia mengatakan, tanaman yang sudah terjangkit penyakit ini harus dicabut dan dibakar untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini lebih luas ke tanaman lainnya.


"Selama musim panca roba ini, penyebaran penyakit tanaman ini sangat cepat karena tiupan angin yang kencang, sehingga hama ini bisa juga menyerang tanaman lainnya seperti kelapa, karet, cokelat, cabai dan tanaman lainnya," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013