Tim Satgas Pangan bersama Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengecek ketersediaan minyak goreng di beberapa gudang, toko dan pasar.

"Minyak goreng saat ini sudah mulai tersedia di toko-toko pengecer dengan harga lebih tinggi dan jumlahnya juga masih terbatas," kata Wakapolres Bangka Barat Kompol Johan Wahyudi di Mentok, Rabu.

Selain mendapati adanya jumlah yang masih terbatas, tim juga mendapatkan data terkait harga minyak goreng premium yang harganya lebih tinggi, yaitu di kisaran Rp25.000 per liter.

Harga eceran tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelum terjadi kelangkaan minyak goreng yang rata-rata dijual dengan harga Rp14.000 per litar.

"Hari ini kami bersama tim Satgas Pangan Bangka Barat melakukan pengecekan, baik itu ketersediaan di toko pengecer maupun pola distribusi yang dilakukan perusahaan," katanya.

Untuk wilayah Kecamatan Mentok, menurut dia, distribusi minyak goreng sudah sampai ke sejumlah toko, namun belum merata karena masih banyak toko kecil dan warung yang belum menjual minyak goreng.

"Dari distributor sudah disalurkan sebanyak 400 dus ke enam kecamatan, dan untuk pasar tercatat sekitar 300 dus," ujarnya.

Johan menyatakan distribusi barang belum merata karena memang persediaan di perusahaan distributor juga belum sesuai dengan permintaan pedagang sehingga banyak pedagang kecil dan warung yang belum mendapatkan minyak goreng.

Untuk mengurangi permasalahan tersebut tim akan mencoba untuk meminta tambahan kuota kepada distributor di Pangkalpinang karena kiriman barang masih kurang.

Para pedagang diminta tidak memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga jual eceran minyak goreng secara tidak wajar, meskipun saat ini pemerintah sudah mencabut peraturan penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng agar tidak semakin membebani masyarakat.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022