Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menargetkan penyerapan anggaran selama 2015 minimal 90 persen dari total APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN sebesar Rp997 miliar.
"Serapan 90 persen itu target minimal. Itu juga tergantung penggunaan anggaran belanja tambahan (ABT)," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pangkalpinang, Agung Yubi Utama, Selasa.
Menurut dia, penyerapan anggaran dari total APBD Kota Pangkalpinang sebesar Rp997 miliar hingga akhir Agustus mencapai 46 persen atau sekitar Rp458,62 miliar. Serapan anggaran sebesar 46 persen itu membuat Kota Pangkalpinang menjadi kota nomor 10 terbaik di Indonesia dalam hal penyerapan anggaran.
Ia menyebutkan pihaknya akan berupaya membuat kota itu menjadi lima besar terbaik dalam hal penyerapan anggaran.
"Sebenarnya target serapan anggaran Kota Pangkalpinang hingga akhir Agustus sebesar 49 persen, tapi hanya tercapai 46 persen. Untuk itu kami akan terus berupaya maksimal menyerap anggaran dengan melakukan perencanaan yang lebih matang dan fokus sehingga belanja akan tepat waktu dan tepat sasaran," ujarnya.
Ia menambahkan, anggaran yang berhasil diserap pemerintah kota sebagian besar digunakan untuk infrasturtur seperti pembangunan gedung, jembatan dan jalan.
"Memang penyerapan anggaran selama ini lebih difokuskan untuk infrastuktur karena Kota Pangkalpinang memang terus meningkatkan pembangunan. Untuk pembangunan sendiri setiap tahunnya kita selalu ada kegiatan peningkatan jalan maupun jembatan," katanya.
Ia juga menyebutkan serapan anggaran tahun ini lebih besar dibandingkan 2014 yang hingga akhir Agustus baru mencapai 30 persen karena ada beberapa kegiatan yang tertunda.
"Salah satu kegiatan yang ditunda dan menyebabkan serapan anggaran tahun lalu kecil yakni pembangunan RSUD Depati Hamzah. Pembangunan RSUD ini akan dilanjutkan pada 2016 dengan anggaran Rp90 miliar dan pada 2017 sebesar Rp110 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Serapan 90 persen itu target minimal. Itu juga tergantung penggunaan anggaran belanja tambahan (ABT)," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pangkalpinang, Agung Yubi Utama, Selasa.
Menurut dia, penyerapan anggaran dari total APBD Kota Pangkalpinang sebesar Rp997 miliar hingga akhir Agustus mencapai 46 persen atau sekitar Rp458,62 miliar. Serapan anggaran sebesar 46 persen itu membuat Kota Pangkalpinang menjadi kota nomor 10 terbaik di Indonesia dalam hal penyerapan anggaran.
Ia menyebutkan pihaknya akan berupaya membuat kota itu menjadi lima besar terbaik dalam hal penyerapan anggaran.
"Sebenarnya target serapan anggaran Kota Pangkalpinang hingga akhir Agustus sebesar 49 persen, tapi hanya tercapai 46 persen. Untuk itu kami akan terus berupaya maksimal menyerap anggaran dengan melakukan perencanaan yang lebih matang dan fokus sehingga belanja akan tepat waktu dan tepat sasaran," ujarnya.
Ia menambahkan, anggaran yang berhasil diserap pemerintah kota sebagian besar digunakan untuk infrasturtur seperti pembangunan gedung, jembatan dan jalan.
"Memang penyerapan anggaran selama ini lebih difokuskan untuk infrastuktur karena Kota Pangkalpinang memang terus meningkatkan pembangunan. Untuk pembangunan sendiri setiap tahunnya kita selalu ada kegiatan peningkatan jalan maupun jembatan," katanya.
Ia juga menyebutkan serapan anggaran tahun ini lebih besar dibandingkan 2014 yang hingga akhir Agustus baru mencapai 30 persen karena ada beberapa kegiatan yang tertunda.
"Salah satu kegiatan yang ditunda dan menyebabkan serapan anggaran tahun lalu kecil yakni pembangunan RSUD Depati Hamzah. Pembangunan RSUD ini akan dilanjutkan pada 2016 dengan anggaran Rp90 miliar dan pada 2017 sebesar Rp110 miliar," katanya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015