Koba (Antara Babel) - Sejumlah kolam pemeliharaan dan pemijahan ikan di Balai Benih Ikan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, kekeringan akibat musim kemarau.
"Kegiatan di Balai Benih Ikan (BBI) untuk sementara dihentikan dulu karena musim kemarau," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah, Deddy Muchdiyat di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, BBI yang selama ini memproduksi berbagai jenis bibit ikan air tawar terpaksa berhenti beroperasi sampai menunggu debit air baku yang lokasinya berada tidak jauh di atas lokasi BBI kembali naik.
"Tentu menunggu musim hujan sehingga debit air kembali naik, baru BBI kembali bisa berfungsi secara normal," ujarnya.
Ia mengatakan, kualitas air baku juga tidak bagus untuk pembibitan ikan dan jika dipaksakan maka bibit ikan bisa terancam mati.
"Tahun depan kami sudah antisipasi membuat sumur artesis untuk memenuhi kebutuhan air di BBI sehingga tidak tergantung dengan musim," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, induk ikan sudah diamankan sehingga tidak induk yang mati karena dari awal sudah dilakukan antisipasi.
Terpantau, puluhan kolam pembibitan mengalami kekeringan sementara pipa saluran air yang menghubung sumber air ke BBI dalam posisi mengantung karena debit air jauh menyusut.
Pihak BBI terlihat mengevakuasi ribuan bibit ikan ke beberapa kolam yang masih ada airnya namun debitnya hanya tinggal sedikit.
Sementara sekarang ini sirkulasi air untuk kebutuhan BBI macet total, praktis tidak ada kegiatan di Balai Benih ikan tersebut.
Deddy mengakui saat musim kemarau menjadi ancaman bagi BBI karena hanya mengharapkan pasokan air baku dari kolam tadah hujan yang lokasinya berada di atas BBI.
Ia mengatakan, BBI menyediakan berbagai jenis bibit ikan air tawar untuk disalurkan kepada masyarakat terutama mereka yang tergabung ke dalam kelompok perikanan budidaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kegiatan di Balai Benih Ikan (BBI) untuk sementara dihentikan dulu karena musim kemarau," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah, Deddy Muchdiyat di Koba, Jumat.
Ia menjelaskan, BBI yang selama ini memproduksi berbagai jenis bibit ikan air tawar terpaksa berhenti beroperasi sampai menunggu debit air baku yang lokasinya berada tidak jauh di atas lokasi BBI kembali naik.
"Tentu menunggu musim hujan sehingga debit air kembali naik, baru BBI kembali bisa berfungsi secara normal," ujarnya.
Ia mengatakan, kualitas air baku juga tidak bagus untuk pembibitan ikan dan jika dipaksakan maka bibit ikan bisa terancam mati.
"Tahun depan kami sudah antisipasi membuat sumur artesis untuk memenuhi kebutuhan air di BBI sehingga tidak tergantung dengan musim," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, induk ikan sudah diamankan sehingga tidak induk yang mati karena dari awal sudah dilakukan antisipasi.
Terpantau, puluhan kolam pembibitan mengalami kekeringan sementara pipa saluran air yang menghubung sumber air ke BBI dalam posisi mengantung karena debit air jauh menyusut.
Pihak BBI terlihat mengevakuasi ribuan bibit ikan ke beberapa kolam yang masih ada airnya namun debitnya hanya tinggal sedikit.
Sementara sekarang ini sirkulasi air untuk kebutuhan BBI macet total, praktis tidak ada kegiatan di Balai Benih ikan tersebut.
Deddy mengakui saat musim kemarau menjadi ancaman bagi BBI karena hanya mengharapkan pasokan air baku dari kolam tadah hujan yang lokasinya berada di atas BBI.
Ia mengatakan, BBI menyediakan berbagai jenis bibit ikan air tawar untuk disalurkan kepada masyarakat terutama mereka yang tergabung ke dalam kelompok perikanan budidaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015